1. Asumsi dasar makroekonomi dalam APBN 2021:
- Pertumbuhan ekonomi 5%
- Inflasi 3%
- Nilai tukar Rp 14.600 per US$
- Tingkat suku bunga SBN 10 tahun 7,29%
- Harga minyak mentah Indonesia US$ 45 per barel
- Lifting minyak bumi 705 ribu barel per hari (bph)
- Lifting gas bumi 1.007 ribu barel setara minyak per hari
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Sasaran indikator dan target pembangunan:
- Tingkat pengangguran terbuka 7,7-9,1%
- Tingkat kemiskinan 9,2-9,7%
- Rasio gini 0,377-0,379
- Indeks Pembangunan Manusia 72,78-72,95
- Nilai Tukar Petani 102-104
- Nilai Tukar Nelayan 102-104
Sementara dari rincian pendapatan dan belanja negara, APBN tahun 2021 dirancang masih dengan skema defisit dikarenakan pendapatan lebih rendah daripada belanja. Berikut rinciannya:
- Pendapatan negara Rp 1.743,64 triliun
- Perpajakan Rp 1.444,54 triliun
- Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 298,20 triliun
- Belanja negara Rp 2.750,02 triliun
- Belanja pemerintah pusat Rp 1.954,54 triliun
- Transfer ke Daerah dan Dana Desa Rp 795,47 triliun
- Defisit APBN Rp 1.006,37 triliun atau 5,7% dari PDB
- Pembiayaan utang Rp 1.177,35 triliun
Simak Video "Video: PKS Usul Dana Parpol dari APBN Jadi Rp 10 Ribu Per Suara"
[Gambas:Video 20detik]
(hek/zlf)