Duh! Ada Joki di Program Kartu Prakerja

Duh! Ada Joki di Program Kartu Prakerja

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 01 Okt 2020 08:00 WIB
Ilustrasi Kartu Pra Kerja
Foto: Ilustrasi Kartu Pra Kerja (Tim Infografis: Luthfy Syahban)
Jakarta -

Joki Kartu Prakerja banyak ditemui di media sosial seperti Facebook dan Instagram. Para joki ini menawarkan jasa pendaftaran hingga pelatihan yang harus diikuti untuk mendapatkan insentif.

Syarat yang diminta oleh joki mulai dari foto KTP, Kartu Keluarga (KK), sampai swafoto dengan KTP. Fee yang didapatkan oleh joki juga beragam tergantung kesepakatan antara peserta Kartu Prakerja dan joki tersebut. Bahkan ada yang mengaku bisa membeli rumah dari hasil menjadi joki program Kartu Prakerja.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyebut sejak dibuka pada April 2020 Kartu Prakerja sudah menjaring 5,6 juta peserta. Tapi dari peserta yang terdaftar ini tidak hanya yang murni mendaftar sendiri. Ada juga lho yang menggunakan jasa joki untuk mendaftar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ramai di media sosial seperti Instagram dan Facebook ada banyak akun yang terang-terangan menyebut bisa membantu pendaftaran Kartu Prakerja.

Selain itu di Instagram menawarkan jasa joki untuk orang yang tidak mau repot mengurus pendaftaran Kartu Prakerja dan tidak mau repot mengikuti pelatihan-pelatihan yang diberikan.

ADVERTISEMENT

Beragam komentar muncul di postingan tersebut. Ada yang mengatakan jika joki Kartu Prakerja membantu pendaftaran dan pelatihan karena peserta tinggal duduk manis dan membayar joki saat insentif sudah keluar.

Selain itu ada yang menyebut orang yang mendaftar Kartu Prakerja menggunakan joki biasanya orang sibuk sehingga muncul kesepakatan. Kemudian joki Kartu Prakerja juga disebut hanya meringankan dan menjual jasa untuk para pendaftar yang tidak mengerti tentang Kartu Prakerja.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Ngaku Bisa Beli Rumah

Netizen dengan nama akun Facebook Muhamad Supriatna mengaku mampu membeli rumah dari hasil menjadi joki Kartu Prakerja untuk 400 akun. Pihak Manajemen Pelaksanaan (PMO) Kartu Prakerja mengecam perbuatan tersebut.

Manajemen Pelaksana mengimbau masyarakat tidak tergoda dengan janji-janji orang tidak bertanggung jawab yang seakan-akan bisa meloloskan seseorang dalam proses seleksi.

Head of Communication Manajemen Pelaksanaan (PMO) Kartu Prakerja Louisa Tuhatu mengatakan jika apa yang diposting pengguna Facebook tersebut benar, itu adalah perbuatan tak bermoral.

"Kalau memang benar, ini adalah perbuatan yang sangat tidak bermoral," kata dia melalui pesan singkat kepada detikcom, Rabu (30/9/2020).

Ia mengimbau masyarakat tidak tergoda dengan janji-janji orang tidak bertanggung jawab yang seakan-akan bisa meloloskan seseorang dalam proses seleksi.

"Seluruh proses seleksi di Kartu Prakerja dilakukan secara digital dan tertutup, melalui proses seleksi dengan banyak variabel. Tidak ada intervensi manusia di dalam proses seleksi ini," sebutnya.

Dia pun menjelaskan prosedur yang perlu dilakukan calon peserta untuk mengikuti program Kartu Prakerja sebenarnya sederhana. Jadi tidak perlu menggunakan jasa joki.

Kembali dia menekankan, bila ada pihak yang mengiming-imingi lolos seleksi menggunakan jasanya maka itu dipastikan penipuan.

"Daftar Kartu Prakerja itu mudah, bisa dilakukan sendiri. Kalaupun dibantu mendaftar, tetap tidak bisa memastikan seseorang akan lolos seleksi karena prosesnya yang full digital. Ini adalah penipu yang memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat, ini tindakan tidak bermoral," tambahnya.


Hide Ads