Sad... Pariwisata RI Butuh Waktu Lama 'Sembuh' dari Corona

Sad... Pariwisata RI Butuh Waktu Lama 'Sembuh' dari Corona

Hendra Kusuma - detikFinance
Kamis, 01 Okt 2020 14:12 WIB
Mampukah Pariwisata Bali Bertahan di Tengah Badai Corona?
Foto: DW (News)
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut sektor pariwisata membutuhkan waktu lama untuk sembuh atau recovery dari dampak pandemi Corona yang terjadi sejak Maret 2020. Sampai sekarang jumlah wisatawan mancanegara (wisman) atau turis yang berkunjung ke Indonesia masih rendah.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia mencapai 165 ribu di Agustus 2020. Angka tersebut naik 4,45% dari bulan sebelumnya.

"Tapi kalau secara year-on-year (YoY) turun sangat dalam ini, sebesar 89,22%," kata Suhariyanto dalam video conference, Jakarta, Kamis (1/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan data tersebut, Suhariyanto mengatakan pergerakan jumlah turis yang berkunjung ke Indonesia flat sejak April 2020. "Ini mengindikasikan recovery wisman butuh waktu lama dan bergantung pada penanganan kesehatan di Indonesia dan di negara lain," jelasnya.

Dia menjelaskan, dari jumlah 165 ribu kunjungan, sebanyak 107,6 ribu atau 65% lewat jalur darat. Sementara 51,7 ribu atau 31% lewat jalur laut, dan sisanya 5,6 ribu atau 4% lewat jalur udara.

ADVERTISEMENT

Dilihat lebih rinci lagi, gerbang utama jalur udara seperti di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) menurun 98,22% secara YoY, namun meningkat 43,28% dibandingkan bulan sebelumnya. Begitu juga di Bandara Sam Ratulangi yang turun 93,56% secara YoY, dan meningkat 31,60% dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan di Bandara Kualanamu baik secara YoY maupun bulanan mengalami penurunan.

"Wisman lewat laut masih sama, turun tajam sekali, 99% di Batam, Tanjung Benoa dan Tanjung Balai Karimun sampai 100%, begitu juga yang lewat darat," katanya.

Berdasarkan kebangsaannya, turis asal Timor Leste tercatat paling banyak berkunjung ke Indonesia yaitu 54,2%, disusul dari Malaysia sebesar 35,3%. Sementara asal China hanya 2,2% dan negara lainnya sebesar 8,3%.

"Kalau dikumulatifkan dari Januari sampai Agustus, jumlah wisman 3,4 juta orang dan kalau dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 10,7 juta orang, terjadi penurunan sebesar 68,17%. Jadi kembali untuk pariwisata butuh recovery panjang," ungkapnya.

Tingkat Penghunian Kamar Hotel dan Transportasi

Dari sebanyak 165 ribu wisman yang berkunjung ke Indonesia berdampak pada tingkat penghunian kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang. Hingga Agustus 2020, TPK berada di level 32,92 atau naik 3,86 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, tetap menurun 21,21 poin jika dibandingkan periode yang sama tahun 2019.

Sementara perkembangan transportasi, di sektor udara tercatat 1,99 juta penumpang domestik per Agustus tahun ini. Angka itu naik 36,23% dibanding bulan sebelumnya dan turun 70,43% secara tahunan. Sementara penumpang internasional tercatat sebanyak 0,03 juta orang atau naik 21,01% secara bulanan dan turun 98,14% secara tahunan.

Untuk kereta api, jumlah penumpang yang berhasil diangkut sebanyak 12,77 juta orang per Agustus 2020. Angka itu naik 4,38% secara bulanan dan turun 63,70% secara tahunan. Sementara barang yang berhasil diangkut sebanyak 4,14 juta ton atau naik 5,92% secara bulanan dan turun 5,32% secara tahunan.

Selanjutnya, untuk perkembangan angkutan laut, jumlah penumpang yang berhasil diangkut sebanyak 1,10 juta orang atau naik 31,40% dari bulan sebelumnya dan turun 45,89% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara jumlah barang yang diangkut sebanyak 25,53 juta ton atau naik 4,91% dibandingkan bulan sebelumnya dan turun 1,94% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.


Hide Ads