Di artikel sebelumnya sudah dibahas bahwa ketika terjadi Resesi (meskipun sudah terjadi sejak 6 bulan terakhir), maka skenario terbaik adalah masyarakat sudah terbiasa dengan kondisi ekonomi terjepit seperti saat ini, sehingga tidak akan ada reaksi signifikan atau berlebihan dari masyarakat terhadap pengumuman resmi resesi ini.
Adapun skenario tengah sendiri adalah reaksi masyarakat mixed alias campuran antara mereka yang optimis dan pesimis. Bursa tetap akan bereaksi "kaget" selama 1-2 hari untuk kemudian berusaha bangkit lagi.
Masyarakat sendiri tetap berkegiatan seperti semula hanya banyak yang mulai merasakan himpitan ekonomi yang dahsyat, sehingga daya beli mereka turun sangat drastis. Akibatnya ekonomi masih tetap berjalan lambat belum ada recovery yang berarti dan belum ada sentiment positif yang bisa menggerakkan ekonomi dan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang ditakutkan adalah skenario terburuk yang mungkin saja bisa terjadi. Masa 3 bulan ke depan (mulai Oktober sampai Desember) adalah masa-masa kritis bagi kondisi perekonomian masyarakat terutama di arus bawah.
Baca juga: Akhirnya Resesi Juga, Terus Gimana Dong? |
Masyarakat sudah jenuh dan pesimis cenderung apatis dengan keadaan ini dan melihat pemerintah yang sering salah mengambil langkah dari pertama kali kondisi COVID-19 menyerang Indonesia. Tidak bisa dipungkiri, di luar ekonomi Indonesia yang memang menurun dan kondisi tidak bagus, COVID-19 mengambil peran yang cukup besar menyebabkan resesi ini terjadi tidak hanya di Indonesia tapi di banyak negara di dunia.
Di arus bawah, kondisi sangat menyedihkan. Mengapa? Karena mereka sampai pada titik dimana mereka sudah pasrah dan tidak tahu lagi besok akan makan apa. Para pekerja yang mengais rejeki dari pekerjaan dan penghasilan harian akan mencari cara untuk bisa bertahan hidup, permasalahannya jalan keluarnya sangat sedikit. Di lain pihak mereka punya tanggung jawab dan perut yang harus diisi. Nah, di sinilah sebenarnya kondisi mengkhawatirkan.
Makan adalah sebuah kebutuhan dasar bagi setiap manusia. Dan manusia mempunyai tanggung jawab untuk memberikan makan kepada orang-orang yang mereka cintai. Mereka pun akan melakukan apa saja agar bisa memberikan makanan. Nah, masyarakat yang lapar secara fisik biasanya sangat emosional dan sangat mudah tersulut.
Sampai disini, konflik horizontal sangat mudah sekali untuk terjadi. Kita semua berharap jangan sampai terjadi chaos dilevel bawah karena urusan perut karena mereka tidak bisa makan. Karena kalau sampai chaos terjadi kita semua akan dirugikan dengan kondisi ekonomi yang akan semakin terpuruk.