Dana Rp 1.704 T Disiapkan buat Dukung Pemulihan Ekonomi 2021

Dana Rp 1.704 T Disiapkan buat Dukung Pemulihan Ekonomi 2021

Soraya Novika - detikFinance
Selasa, 06 Okt 2020 19:40 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan anggaran hingga Rp 1.704,7 triliun untuk mendukung percepatan pemulihan dan transformasi ekonomi di 2021. Anggaran itu akan dibagi kepada 7 kelompok program yang terdiri dari program pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, infrastruktur, ketahanan pangan, pariwisata, dan bidang teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication of Technology/ICT).

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Nathan Kacaribu merinci besaran anggaran yang disiapkan pada masing-masing program tersebut.

"Pendidikan 20% setara Rp 550 triliun," ujar Febrio dalam webinar FMB9, Selasa (6/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada program pendidikan ini, pemerintah akan fokus pada penguatan kualitas melalui peningkatan skor PISA (Program Penilaian Pelajar Internasional/Programme for International Student Assessment), penguatan penyelenggaraan PAUD, serta peningkatan kompetensi guru.

Lalu, di bidang kesehatan, disiapkan anggaran sebesar Rp 169,7 triliun untuk mengakselerasi pemulihan akibat COVID-19, melaksanakan reformasi JKN, dan mempersiapkan Health Security Preparedness. Kemudian, ada juga program perlindungan sosial,

ADVERTISEMENT

"Perlindungan sosial tetap besar Rp 421,7 triliun, ini macam-macam, PKH akan berlanjut tapi ini harus semakin komprehensif dan harus semakin di-reform, terutama targetnya harus benar-benar makin tepat, datanya harus semakin benar sehingga kita yakin ini makin efektif dan makin efisien untuk perlindungan sosial ini," tambahnya.

Selanjutnya, ada program infrastruktur. Untuk program ini, pemerintah menyiapkan dana Rp 413,8 triliun. Arahnya untuk menyediakan infrastruktur layanan dasar, peningkatan konektivitas, dan dukungan pemulihan ekonomi serta melanjutkan program prioritas yang tertunda.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Program lainnya ada ketahanan pangan dengan dana sebesar Rp 104,2 triliun dibagi untuk meningkatkan produksi pangan dan dukungan pemulihan ekonomi melalui revitalisasi sistem pangan nasional dan pengembangan food estate.

"Ketahanan pangan ini sangat penting karena kita harus pastikan bahwa masyarakat tetap terjaga pangannya dengan affordable," imbuhnya.

Tak kalah penting adalah pariwisata. Pemerintah akan menyiapkan dana sebesar Rp 15,7 triliun untuk memulihkan sektor ini.

"Pariwisata jelas akan butuh dukungan khusus di 2021 setelah terkena tekanan sangat dalam di 2020 mudah-mudahan bisa pulih segera dengan kondisi COVID-19 yang harus bisa menjadi lebih baik," tuturnya.

Terakhir, sektor teknologi informasi dan komunikasi sebab dianggap cukup efektif dalam meningkatkan pelayanan publik

"Secara spesifik juga investasi di bidang ICT Rp 29,6 triliun itu sengaja kita highlight karena kita melihat efisiensi yang sudah kita dapatkan selama 2020 dengan kita melakukan webinar dan sebagainya banyak sekali pekerjaan yang bisa kita kerjakan lebih banyak dibandingkan kalau kita harus mobile dari satu tempat ke tempat lain," ucapnya.


Hide Ads