RUU Omnibus Law Cipta Kerja sudah disahkan menjadi UU. Pengesahan UU Cipta Kerja diwarnai protes dari berbagai pihak. Kekecewaan ramai dicuit di Twitter, bahkan saking kecewanya ada yang sampai ingin pindah kewarganegaraan.
Jika ingin pindah kewarganegaraan ada beberapa hal yang perlu diketahui di antaranya prosedur pindah kewarganegaraan, kenyamanan dari negara yang dituju, lingkungan negara, pemerintahan, hingga tingkat kebahagiaan dari warga negara itu sendiri.
The World Happiness telah merangkum negara paling bahagia di dunia. Sejumlah negara bahkan telah lama masuk posisi teratas menjadi nominasi negara paling bahagia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti Denmark menempati posisi teratas pada 2012, 2013, dan 2015. Swiss menempati posisi teratas pada 2015, Norwegia pada 2017, dan kini Finlandia menempati posisi teratas sejak 2018, 2019, dan 2020.
Ekonom Amerika Serikat (AS) Jeffrey Sachs mengatakan sejumlah negara itu menjadi negara paling bahagia karena beberapa faktor, di antaranya kesejahteraan sosial yang baik, kepercayaan sosial, pemerintah yang jujur, lingkungan yang aman, dan sehat.
Dikutip dari The World Happiness, Rabu (7/10/2020), dari 156 negara yang masuk menjadi negara paling bahagia, ada 20 negara teratas menjadi negara paling bahagia.
Berikut daftar negara paling bahagia:
1. Finlandia
2. Denmark
3. Swiss
4. Islandia
5. Norwegia
6. Belanda
7. Swedia
8. Selandia Baru
9. Luksemburg
10. Austria
11. Kanada
12. Australia
13. Inggris
14. Israel
15. Kosta Rika
16. Irlandia
17. Jerman
18. Amerika Serikat
19. Republik Ceko
20. Belgia
Dalam menentukan urutan negara paling bahagia, ada empat dari enam faktor yang digunakan untuk menjelaskan kebahagiaan suatu negara. Empat faktor itu di antaranya aspek lingkungan sosial, rasa kebebasan untuk membuat keputusan penting dalam hidup, kemurahan hati, dan kepercayaan.
Jika ditarik kesimpulan negara paling bahagia di dunia ini menunjukkan bagaimana negara itu bisa membantu mengurangi efek ketidaksetaraan. Faktor lain yang mendukung kebahagiaan suatu negara yakni lingkungan hidup. The World Happiness mengamati negara dari tingkat polusi, iklim, dan suhu.
Selain itu, menggunakan studi yang lebih intim, 13.000 relawan di London ditanya tentang keadaan emosional mereka yang digabungkan dengan data lingkungan. Wawancara itu menanyakan mengenai saluran air dan ruang hijau, kualitas udara dan tingkat kebisingan, serta kondisi cuaca.
(ara/ara)