Demo Terus-terusan Bikin Resah Pengusaha

Demo Terus-terusan Bikin Resah Pengusaha

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 09 Okt 2020 08:00 WIB
Aparat masih berupaya membubarkan massa demo penolak UU Cipta Karya yang ricuh di Harmoni, Jakarta Pusat (Jakpus).
Foto: Rifkianto Nugroho

Shinta menjelaskan UU 'Sapu Jagat' ini dibuat untuk menciptakan lapangan kerja yang manfaatnya bisa dirasakan para mahasiswa setelah lulus. Oleh karena itu dirinya heran bila mereka menentang UU Ciptaker.

"Mahasiswa itu kan pencari kerja nantinya. Jadi ini kan kita lakukan untuk mereka juga gitu supaya lapangan pekerjaannya ada. Kok malah didemo. Jadi kadang-kadang kita juga nggak mengerti nih tujuannya apa kok bisa ada demo-demo mahasiswa seperti ini," kata dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika alasan mahasiswa melakukan demo karena memperjuangkan perlindungan buruh, menurut Shinta UU Ciptaker sudah melakukan itu. Memang, dirinya menilai bahwa UU Ciptaker tidak bisa memuaskan semua pihak, tak hanya kaum buruh tapi juga pengusaha.

Dihubungi terpisah, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani juga berpendapat sama.

ADVERTISEMENT

"Ini kan sebetulnya yang kita perjuangkan yang ada di dalam Undang-undang Cipta Kerja itu justru untuk kebaikan teman-teman mahasiswa sendiri, kenapa? Dengan ini kan kita mendorong penciptaan lapangan pekerjaan," terangnya.

Rosan menjelaskan saat ini tingkat pengangguran di Indonesia masih jadi pekerjaan rumah. Ditambah setiap tahunnya ada penambahan pengangguran dari angkatan kerja baru yang salah satunya adalah lulusan perguruan tinggi.

"Nah yang ingin saya garis bawahi kepada teman-teman mahasiswa adalah ini 2 sampai 2,4 juta lho angkatan kerja baru setiap tahunnya. Ini juga yang kita pikirkan, yang kita coba carikan solusinya dengan apa? Dengan mereka harus bekerja. Dengan mereka harus bekerja, kita harus apa? Ya harus ada perekonomian dan investasi itu bertambah dan makin berkembang, baik secara nasional maupun secara luar negeri," paparnya.


(toy/eds)

Hide Ads