Delta Air Lines telah membukukan kerugian kuartal-III 2020 dengan jumlah yang besar. Maskapai memperingatkan investor bahwa perusahaan perlu dua tahun atau lebih untuk memperbaiki permintaan perjalanan ke kondisi normal.
Dikutip dari CNN, Rabu (14/10/2020) kerugian yang dialami Delta mencapai US$ 2,1 miliar setara Rp 31 triliun (kurs Rp 14.800) pada kuartal-III 2020 ini. Total itu belum termasuk biaya gaji karyawan yang secara sukarela berhenti dan pensiun dini. Jika ditotalkan kerugian bersih Delta mencapai US$ 5 miliar (Rp 74 triliun) untuk dua kuartal berturut-turut.
Kerugian kuartal-III lebih besar dari perkiraan analis Wall Street, dan saham Delta turun 3% dalam perdagangan setelah berita kerugian maskapai tersebar. Delta menjadi maskapai penerbangan AS pertama yang melaporkan hasil kuartal-III 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Analis memperkirakan total kerugian maskapai penerbangan AS bisa mencapai US$ 10 miliar (Rp 148 triliun) pada kuartal-III. Mengingat pandemi COVID-19 terus menurunkan permintaan penerbangan.
Pendapatan Delta juga turun 79% dibandingkan tahun lalu. Meskipun itu buruk, pendapatan masih lebih baik 88% dibandingkan kuartal-II 2020.
Sejauh ini perjalanan yang masih menolong maskapai penerbangan yakni perjalanan bisnis. Namun, perjalanan bisnis juga terhitung rendah, hanya 15% dibandingkan tahun lalu.
CEO Delta Air Lines Ed Bastian mengatakan rendahnya perjalanan bisnis akibat transformasi konferensi video jarak jauh yang meningkat. Namun, Bastian mengungkap bahwa perjalanan bisnis belum tentu akan terhenti permanen.
Eksekutif Delta mengatakan mereka melihat beberapa harapan dalam pemesanan untuk musim liburan akhir tahun. Namun maskapai masih mengantisipasi pendapatan dalam tiga bulan terakhir nanti diprediksi turun 65% menjadi 70% dibandingkan tahun lalu.
Delta berharap bisa mendapatkan kembali pendapatannya pada akhir 2020. Namun, maskapai memprediksi kerugian pada akhir tahun bisa mencapai US$ 10 juta (Rp 148 miliar) hingga US$ 12 juta (Rp 177,6 miliar). Perusahaan juga memperkirakan tidak akan menghasilkan uang sebanyak yang dibelanjakan hingga 2021.
United Airlines dan American Airlines masing-masing telah memangkas lebih dari 10.000 pekerja pada 1 Oktober. Hingga kini Delta belum memecat pekerjanya, namun perusahaan telah berencana memecat 1.700 pilot pada 1 Nomer 2020. Rencana itu masih dalam negosiasi dengan serikat pilot.
Delta yakin maskapai dapat mencegah PHK jika 18 ribu karyawannya mau melakukan pensiun dini. Mengingat 12 ribu pekerja lainnya telah sukarela cuti tanpa dibayar.
(zlf/zlf)