4 Fakta Utang Luar Negeri RI yang Masuk 10 Terbesar di Dunia

4 Fakta Utang Luar Negeri RI yang Masuk 10 Terbesar di Dunia

Vadhia Lidyana - detikFinance
Rabu, 14 Okt 2020 20:00 WIB
utang pemerintah indonesia
Ilustrasi/Foto: Zaki Alfarabi/Infografis

3. Profil Utang Luar Negeri RI

Berdasarkan IDS 2021, utang luar negeri Indonesia tahun 2019 lebih didominasi oleh utang jangka panjang yakni mencapai US$ 354,54 miliar atau sekitar Rp 5.238 triliun. Sementara, utang luar negeri jangka pendek hanya sebesar US$ 44,79 miliar atau sekitar Rp 661 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilihat dari kategori krediturnya, utang luar negeri 2019 terbesar berasal dari sektor swasta yakni sebesar US$ 181,25 miliar atau sekitar Rp 2.678 triliun, sementara dari penerbitan surat utang sebesar US$ 173,22 miliar atau sekitar Rp 2.559 triliun.

Bank Dunia mencatat, rasio utang luar negeri Indonesia tahun 2019 terhadap ekspor ialah 194%. Sementara, rasio utang terhadap gross national income (GNI) atau pendapatan nasional bruto sebesar 37%.

ADVERTISEMENT

4. Terbesar di Asia Tenggara

Meski menduduki posisi ke-7 di antara seluruh negara berpenghasilan rendah-menengah dengan utang luar negeri terbesar di dunia, Indonesia menduduki peringkat nomor 1 dari 8 negara di Asia Tenggara.

Utang luar negeri Indonesia menempati posisi nomor 1 terbesar di antara Filipina, Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, Timor-Leste, dan Vietnam.

IDS 2021 adalah laporan atas utang luar negeri dari negara-negara berpenghasilan rendah-menengah. Sehingga, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura yang tak termasuk dalam kategori penghasilan tersebut, tak dilampirkan dalam laporan IDS 2021.

Adapun daftarnya sebagai berikut:

- Indonesia US$ 402,08 miliar atau sekitar Rp 5.940 triliun.
- Thailand US$ 180,23 miliar atau sekitar Rp 2.662 triliun.
- Vietnam US$ 118.49 miliar atau sekitar Rp 1.750 triliun.
- Filipina US$ 83,66 miliar atau sekitar Rp 1.236 triliun.
- Laos US$ 16,68 miliar atau sekitar Rp 246 triliun
- Kamboja US$ 15,32 miliar atau sekitar Rp 226 triliun
- Myanmar US$ 11,11 miliar atau sekitar Rp 164 triliun
- Timor-Leste US$ 203,4 juta atau sekitar Rp 3 triliun.


(eds/eds)

Hide Ads