Teten menggambarkan, potensi pasar digital di Indonesia mencapai Rp 1.800 triliun di 2025 dan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Dia berharap pelaku UMKM dalam negeri bisa memanfaatkan potensi yang besar itu.
"Jangan sampai direbut dan dimanfaatkan oleh produk dari luar," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, menurut Teten pandemi COVID-19 telah mendorong pelaku UMKM masuk ke pasar digital. Menurut catatannya saat ini ada sekitar 2 juta pelaku UMKM yang baru masuk berjualan ke platform digital yang totalnya saat ini sudah mencapai 10,25 juta UMKM.
"Jadi selama pandemi ini ada penambahan sebanyak 2 juta UMKM yang terhubung di digital. Dari 12% sekarang jadi 16%, atau 10,25 juta pelaku usaha mikro yang terhubung dengan digital," terangnya.
Menurut Teten angka penetrasi UMKM di pasar digital itu masih terbilang rendah. Sehingga pemerintah masih akan terus berupaya mendorong para UMKM untuk menyentuh pasar digital.
(das/fdl)