Setahun Jokowi-Ma'ruf, Ekonom: Ketimpangan Semakin Meningkat

Setahun Jokowi-Ma'ruf, Ekonom: Ketimpangan Semakin Meningkat

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 20 Okt 2020 13:30 WIB
Presiden Jokowi menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Istana Negara. Jokowi didampingi Wakil Presiden KH Maruf Amin.
Jokowi-Ma'ruf/Foto: Rengga Sancaya

Tidak hanya pada sosial, ketimpangan juga dinilai terjadi dalam hal penanganan pandemi COVID-19 selama setahun Jokowi-Ma'ruf. Pemerintah dinilai terlalu mengedepankan masalah ekonomi dibanding kesehatan.

"Stimulus kesehatan dalam PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) hanya dialokasikan 12%, sementara korporasi mendapatkan 24% stimulus. Ada ketimpangan yang nyata antara penyelamatan kesehatan dibandingkan ekonomi," tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketimpangan semakin melebar selama setahun Jokowi-Ma'ruf juga dikatakan oleh Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal. Menurutnya, ketimpangan itu semakin lebar karena pandemi COVID-19.

"Adanya wabah ini yang paling memberikan dampak adalah yang paling bawah terutama yang miskin, jadi ketimpangan itu memang bisa berpotensi melebar karena yang pendapatan paling bawah mengalami penurunan lagi dari pendapatan mereka," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Untungnya pemerintah memberikan berbagai program bantuan sosial (bansos) yang dinilai dapat membantu menekan pendapatan menengah bawah. Meskipun tetap saja masyarakat menengah, rentan jatuh ke jurang kemiskinan selama pandemi masih berlangsung.

"Karena adanya bansos mungkin tidak terlalu kelihatan penurunan itu. Tapi sebetulnya dibalik itu mereka tetap sangat rentan kalau mereka masih mengandalkan bansos karena bansos itu kan hanya sementara," tandasnya.


(ara/ara)

Hide Ads