AP II Bisa Hemat Rp 1,8 Triliun Saat Pandemi, Ini Jurusnya

AP II Bisa Hemat Rp 1,8 Triliun Saat Pandemi, Ini Jurusnya

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 22 Okt 2020 06:15 WIB
Penerbangan Jakarta-Bali New Normal
Foto: (Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Jakarta -

Pandemi Corona memukul habis sektor penerbangan. Pengelola bandara hingga maskapai harus melakukan banyak hal agar bisa bertahan.

PT Angkasa Pura II melakukan berbagai strategi untuk bertahan. Bahkan karena strategi yang diterapkan, pengelola bandara ini bisa berhemat hingga Rp 1,8 triliun.

Sebagai pengelola bandara menyebut, pelemahan sektor penerbangan sebenarnya sudah terjadi sejak awal tahun, sebelum pandemi COVID-19 benar-benar melanda. Pada awal tahun, tepatnya Januari - Februari, rute internasional mulai melemah. Kemudian pada Maret, rute domestik ikut terdampak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah sekitar 9 bulan kita menghadapi COVID-19 dan selama pandemi ini PT Angkasa Pura II bergerak dinamis dengan menetapkan strategi agar bisa beradaptasi dengan keadaan," jelas President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin dalam keterangannya Kamis (22/10/2020).

AP 2, lanjut Awaluddin harus memutar otak lebih keras untuk menerapkan strategi agar dapat bertahan. Yang pertama dikatakan Awaluddin adalah dari sisi operasional. Pada kuartal I-2020, penumpang pesawat di bandara AP2 turun 4%.

ADVERTISEMENT

AP 2 menyebut, fakta itu memberi sinyal bahwa COVID-19 akan berdampak pada penerbangan sepanjang 2020.

Sebagai langkah antisipasi agar bandara tetap beroperasi optimal, AP II menetapkan 4 pola operasional: Normal Operation, Slow Down Operation, Minimum Operation I, dan Minimum Operation II.

"Fasilitas yang digunakan di bandara disesuaikan dengan pergerakan penumpang sehingga penetapan pola operasional ini memungkinkan bandara dapat melakukan efisiensi. Sepanjang 9 bulan terakhir, AP II berhemat Rp 1,8 triliun," jelas Muhammad Awaluddin.

Yang kedua menurutnya adalah pelayanan. Memasuki Kuartal II/2020 AP II sudah menerapkan fasilitas dan pelayanan yang sesuai dengan kondisi COVID-19, berfokus pada physical distancing, health screening, touchless processing, people protection, dan facility cleanliness and sanitizing.

"COVID-19 dinyatakan masuk ke Indonesia pada Maret. AP II dan stakeholder langsung berkoordinasi dan menetapkan protokol serta SOP yang sesuai dengan kondisi pandemi. Kami berupaya mewujudkan bandara yang aman, nyaman dan sehat agar masyarakat tidak ragu menggunakan transportasi udara guna mendukung aktivitas," jelas Muhammad Awaluddin.

Bandara Soekarno-Hatta diakui sebagai salah satu bandara paling aman dari COVID-19. Safe Travel Barometer memberikan skor tertinggi (Safe Trave Score) hingga 4.09 dari yang paling tinggi 5, terhadap Bandara Soekarno-Hatta sejalan dengan penerapan ketat protokol kesehatan COVID-19.

"Kombinasi dari protokol kesehatan, SOP fasilitas dan pelayanan, serta kolaborasi, membuat kepercayaan masyarakat meningkat ditandai dengan meroketnya jumlah penumpang pesawat di 19 bandara. Pada Kuartal II jumlah penumpang pesawat 1,56 juta orang, lalu meroket 247% menjadi 5,42 juta orang pada Kuartal III/2020," ungkap Muhammad Awaluddin.

Dari sisi bisnis, AP II menjalankan strategi Business Survival Initiatives yang terdiri dari tiga program yaitu cost leadership, capex disbursement dan cash flow management. Program itu diterapkan dalam bisnis aeronautika dan nonaeronautika.

Fokus bisnis aeronautika di tengah pandemi adalah optimalisasi slot time penerbangan di bandara, pengaktifan kembali rute dan peningkatan frekwensi penerbangan. Adapun melalui fokus ini, sekarang utilisasi kapasitas penerbangan di bandara AP II dapat mencapai sekitar 45%.

Sementara itu di bisnis nonaeronautika fokus utama adalah menjaga tenant komersial dapat tetap membuka layanan di terminal penumpang melalui berbagai program customer retention, serta berbagai bisnis yang dijalankan anak usaha.

"Kontribusi bisnis nonaeronautika banyak berasal dari anak usaha yakni PT Angkasa Pura Solusi, PT Angkasa Pura Kargo, PT Angkasa Pura Propertindo, PT Angkasa Pura Aviasi dan PT Gapura Angkasa," jelas Muhammad Awaluddin.

AP II pada tahun ini juga berupaya melakukan optimalisasi aset, salah satu realisasinya adalah dibukanya secara resmi pangkalan helikopter (Heliport) di Bandara Soekarno-Hatta yang dikelola oleh Whitesky. Heliport tersebut digunakan untuk transportasi dan medis.



Simak Video "Video: Pramono Ajak Pemprov Banten Buat Jalur Roadbike di Bandara Soetta"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads