Bank investasi asal Amerika Serikat (AS) Morgan Stanley memprediksi perusahaan luar angkasa miliki Elon Musk, SpaceX akan bernilai US$ 100 miliar atau setara Rp 1.470 triliun (kurs Rp 14.650/US$). Sebab saat ini industri luas angkasa tengah berkembang pesat.
"SpaceX terus memperkuat posisinya sebagai kendali misi untuk ekonomi luar angkasa yang sedang berkembang. Proyek penting Starlink, Starship dan kerjasama dengan pemerintah cocok untuk mendukung peningkatan penilaian, " kata analis Morgan Stanley Adam Jonas, dikutip dari CNBC, Jumat (23/10/2020).
SpaceX telah melewati sejumlah proyek besar baru-baru ini, termasuk berhasil mengembalikan astronot NASA pertamanya dari luar angkasa, memenangkan ratusan juta dolar dalam kontrak Pentagon, meluncurkan ratusan satelit Starlink ke orbit untuk membangun jaringan internet globalnya, dan melakukan dua penerbangan uji coba dari roket Starship.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan pada Agustus lalu telah mengumpulkan US$ 2,1 miliar dalam putaran baru pendanaan ekuitas, membuat nilai SpaceX mendekati US$ 44 miliar.
Menurut Jonas, para investor dan pengamat meyakini tingginya biaya SpaceX digunakan untuk mempercepat penyebaran jaringan atau satelit LEO-nya. Setelah LEO makin unggul dan kemampuannya meningkat, akan membantu SpaceX menarik sejumlah modal besar dengan cepat. Selainjutnya kemampuan roket Starship akan semakin memperdalam peluncuran satelit.
Baca juga: Ngebut! Cuan Tesla Naik 156% di Kuartal III |
Morgan Stanley meningkatkan perkiraan penilaian SpaceX menjadi US$ 101 miliar, naik dari US$ 52 miliar sebelumnya. SpaceX sendiri memperkirakan nilainya menjadi US$ 203 miliar, naik dari US$ 175 miliar sebelumnya.
Menurut Morgan, roket SpaceX menjadi satu-satunya bagian dari bisnis yang tengah tumbuh dibandingkan proyek satelitnya. Sampai saat ini, SpaceX telah mendaratkan 55 roket dan menerbangkannya lagi sebanyak 40 kali.
"SpaceX secara luas dipandang sebagai penyedia peluncuran berbiaya rendah di pasar peluncuran global," kata Jonas.