Meroket! Valuasi SpaceX Diproyeksi Tembus Rp 1.470 T

Meroket! Valuasi SpaceX Diproyeksi Tembus Rp 1.470 T

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 23 Okt 2020 14:36 WIB
A SpaceX Falcon Heavy rocket, carrying the Arabsat 6A communications satellite, lifts off from the Kennedy Space Center in Cape Canaveral, Florida, U.S., April 11, 2019. REUTERS/Thom Baur TPX IMAGES OF THE DAY
Foto: Thom Baur/Reuters
Jakarta -

Bank investasi asal Amerika Serikat (AS) Morgan Stanley memprediksi perusahaan luar angkasa miliki Elon Musk, SpaceX akan bernilai US$ 100 miliar atau setara Rp 1.470 triliun (kurs Rp 14.650/US$). Sebab saat ini industri luas angkasa tengah berkembang pesat.

"SpaceX terus memperkuat posisinya sebagai kendali misi untuk ekonomi luar angkasa yang sedang berkembang. Proyek penting Starlink, Starship dan kerjasama dengan pemerintah cocok untuk mendukung peningkatan penilaian, " kata analis Morgan Stanley Adam Jonas, dikutip dari CNBC, Jumat (23/10/2020).

SpaceX telah melewati sejumlah proyek besar baru-baru ini, termasuk berhasil mengembalikan astronot NASA pertamanya dari luar angkasa, memenangkan ratusan juta dolar dalam kontrak Pentagon, meluncurkan ratusan satelit Starlink ke orbit untuk membangun jaringan internet globalnya, dan melakukan dua penerbangan uji coba dari roket Starship.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan pada Agustus lalu telah mengumpulkan US$ 2,1 miliar dalam putaran baru pendanaan ekuitas, membuat nilai SpaceX mendekati US$ 44 miliar.

Menurut Jonas, para investor dan pengamat meyakini tingginya biaya SpaceX digunakan untuk mempercepat penyebaran jaringan atau satelit LEO-nya. Setelah LEO makin unggul dan kemampuannya meningkat, akan membantu SpaceX menarik sejumlah modal besar dengan cepat. Selainjutnya kemampuan roket Starship akan semakin memperdalam peluncuran satelit.

ADVERTISEMENT

Morgan Stanley meningkatkan perkiraan penilaian SpaceX menjadi US$ 101 miliar, naik dari US$ 52 miliar sebelumnya. SpaceX sendiri memperkirakan nilainya menjadi US$ 203 miliar, naik dari US$ 175 miliar sebelumnya.

Menurut Morgan, roket SpaceX menjadi satu-satunya bagian dari bisnis yang tengah tumbuh dibandingkan proyek satelitnya. Sampai saat ini, SpaceX telah mendaratkan 55 roket dan menerbangkannya lagi sebanyak 40 kali.

"SpaceX secara luas dipandang sebagai penyedia peluncuran berbiaya rendah di pasar peluncuran global," kata Jonas.

Dalam bisnis produksi roket SpaceX bernama Starship, perusahaan bekerja cepat dengan memproduksi satu roket setiap minggunya. Morgan memprediksi dengan begitu SpaceX bisa meluncurkan satu roket dalam sehari pada 2040.

Morgan juga memperkirakan dalam 20 tahun SpaceX akan menghasilkan US$ 67 juta per peluncuran dengan margin operasi 20%. Itu sebagian besar tergantung pada keberhasilan roket Starship-nya.

Produksi Starship direncanakan bisa mengangkut sekitar 100 orang menuju bulan dan Mars. Musk memperkirakan bahwa Starship akan menelan biaya antara US$ 5,6 miliar dan US$ 8 miliar untuk sepenuhnya berkembang.

Musk telah mengakui bahwa Starship akan membutuhkan ratusan satelit. Sebelum akhirnya, memperbolehkan orang ikut penerbangan ke luar angkasa.

Salah satu keuntungan Starship adalah kemampuannya untuk meluncurkan lebih banyak satelit Starlink sekaligus. Roket Falcon 9 perusahaan saat ini menyebarkan hingga 60 satelit sekaligus, tetapi SpaceX merancang Starship untuk dapat membawa sebanyak 400 satelit ke luar angkasa per perjalanan.

Pada proket satelit, hingga saat ini SpaceX telah meluncurkan lebih dari 800 satelit Starlink. Jumlah itu hanya sebagian kecil dari total yang dibutuhkan untuk cakupan global tetapi cukup untuk mulai menyediakan layanan di beberapa wilayah.

Perusahaan ini memiliki uji beta pribadi yang sedang berlangsung untuk layanan tersebut, dan juga bekerjasama dengan organisasi di daerah pedesaan di negara bagian Washington untuk mengirimkan internet satelit.

SpaceX juga baru-baru ini mengumumkan kemitraan dengan Microsoft, untuk menghubungkan jaringan cloud raksasa teknologi Azure ke jaringan Starlink.

Morgan Stanley memperkirakan Starlink akan menghabiskan biaya US$ 33 miliar. Sateli Starlink akan mampu menangkap sebanyak 364 juta pelanggan pada tahun 2040 atau hampir 5% dari populasi global saat ini. Pada titik itu, Morgan memperkirakan Starlink akan menghasilkan US$ 21 pendapatan bulanan per pelanggan.


Hide Ads