Sebagaimana diketahui Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia, Food and Agriculture Organization (FAO) sudah mengeluarkan peringatan bahwa krisis pangan akan melanda dunia karena pandemi COVID-19 dan juga karena memang adanya musim yang tidak bisa diatur atau diprediksi.
Oleh sebab itu, kata Prabowo, perlu mengantisipasi secara cepat dengan membuat cadangan logistik strategis nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengembangan lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa yang sedang dalam proses pengerjaan diharapkan bisa menjadi sumber cadangan logistik strategis nasional untuk mencegah kekurangan pasokan pangan dalam negeri dan mengurangi impor," ungkapnya.
Sejauh ini pengembangan lumbung pangan telah dilakukan di beberapa provinsi.
"Pengembangan lumbung pangan (food estate) di Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Sumatera Utara, dan akan dilakukan di beberapa daerah lain, yang saat ini disiapkan pemerintah, patut disambut baik dan diberi dukungan," ucapnya.
Lebih lanjut, menurut Prabowo, Indonesia memiliki potensi 12,7 juta hektar program perhutanan sosial dalam kawasan hutan yang dapat dikembangkan menjadi areal kedaulatan pangan dan produksi material hutan kayu yang baik.
"Sampai saat ini sekitar 4,2 juta hektar telah diberikan izin perhutanan sosial kepada kelompok tani baik di Jawa maupun di luar Jawa. Sebagian areal tersebut atau sekitar 2 juta hektar dapat digunakan untuk areal tanaman pangan dari dalam kawasan hutan," tambahnya.
(hns/hns)