International Monetary Fund (IMF) mengatakan ekonomi di Asia Pasifik memiliki secercah harapan untuk pulih dari resesi terburuknya. IMF memperkirakan pemulihan hampir 7% pada 2021.
Dikutip dari BBC, Jumat (23/10/2020) sebelumnya IMF telah memprediksi tahun ini ekonomi Asia akan terkontraksi hingga 2,2%. Kemerosotan itu lebih dalam dari pekiraan sebelumnya sebesar 1,6%.
Sejauh ini China yang memainkan peran besar untuk betumbuhnya ekonomi di kawasan itu tahun depan. Dengan data terbaru China menunjukkan pemulihan setelah ekonominya juga sempat anjlok akibat pandemi COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, sejumlah negara masih dibayangi kontraksi parah, khususnya negara India, Filipina dan Malaysia. IMF juga mengungkap selain COVID-19, anjloknya laju perekonomian kawasan Asia juga disebabkan oleh perang dagang AS dan Chihna.
Direktur IMF kawasan Asia Pasifik, Jonathan Ostry mengatakan perang dagang akan menyebabkan pemisahan perdagangan khususnya di sektor teknologi. Hal itu dikhawatirkan menimbulkan laju ekonomi yang tidak efisien. Ostry juga mengungkap bahwa kawasan Asia sangat bergantung pada bisnis ekspornya.
Awal pekan ini, China merilis data kuartal-III 2020 yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi 4,9% dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu. IMF memandang China sebagai negara yang akan membantu kawasan Asia menumbuhkan ekonominya.
Pemulihan yang di prediksi IMF untuk kawasan Asia pada 2021 tergantung bagaimana berbagai negara di kawasan Asia berhasil menekan penularan pandemi COVID-19.
"Dengan kebijakan yang tepat dan dukungan internasional saat dibutuhkan, mesin Asia dapat bekerja bersama lagi dan menggerakkan kawasan ini ke depan," kata Ostry.