Bisnis Penerbangan Dihantam Corona, Penumpang Pesawat Cuma 33 Juta

Bisnis Penerbangan Dihantam Corona, Penumpang Pesawat Cuma 33 Juta

Vadhia Lidyana - detikFinance
Minggu, 25 Okt 2020 10:14 WIB
Bandara Soekarno-Hatta terpantau ramai jelang libur Idul Adha yang jatuh besok, Jumat (31/7/2020). Begini potret Bandara Soetta yang penuh penumpang.
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Pandemi virus Corona (COVID-19) jadi tamparan keras bagi industri penerbangan. Virus itu menyebabkan orang enggan bepergian, apalagi dengan pesawat terbang.

Di 2020 ini, PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) selaku operator 19 bandar udara (Bandara) di Indonesia memprediksi jumlah penumpangnya hanya tembus sekitar 33,95 juta hingga akhir tahun.

Dari angka itu, 75% atau sekitar 25,7 juta diperoleh dari 5 Bandara dengan penumpang terbanyak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelima Bandara tersebut adalah Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK), Halim Perdanakusuma (HLP), Kualanamu (KNO), Silangit (DTB), dan Banyuwangi (BWX).

"Prognosis kami kalau dilihat, 5 Bandara ini akan berkontribusi 25,7 juta lebih dengan 276 ribu lebih pergerakan pesawat. Dan 25 juta ini terhadap total 19 Bandara nanti di akhir tahun, prediksi kami mendekati 33,95 juta penumpang," ungkap Direktur Utama AP II Awaluddin Iqbal dalam briefing media yang digelar virtual, Sabtu (24/10/2020).

ADVERTISEMENT

Perkiraan itu sangat bergantung pada prediksi jumlah penumpang di bulan Oktober-Desember 2020 yang sesuai prognosis. Dalam prognosis AP II, jumlah penumpang di bulan Oktober dari 5 Bandara tersebut diperkirakan sebanyak 1,45 juta, lalu di November 1,74 juta, dan Desember 2,5 juta penumpang.

Di bulan Oktober-Desember ini, AP II memang memprediksi ada peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan April-September. Pasalnya, ada beberapa libur panjang, dan juga stimulus pembebasan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau Passenger Service Charge (PSC) di 5 Bandara tersebut.

"Oktober ke November, itu kita harapkan tumbuh sekitar 20% untuk pergerakan penumpang. Jadi penumpang bisa tumbuh 20%, dan November ke Desember kita harapkan bisa tumbuh 44%," terang Awaluddin.

1. Jumlah Penumpang Pesawat Anjlok

Jika membandingkan prediksi jumlah penumpang pada Oktober-Desember tersebut, maka sangat jauh angkanya dari realisasi penumpang di 5 Bandara pada Januari-Februari 2020. Penyebabnya tak lain ialah pandemi virus Corona (COVID-19). Berikut datanya:

1. Januari 5,99 juta penumpang
2. Februari 5,17 juta penumpang
3. Maret 3,64 juta penumpang
4. April 562 ribu penumpang
5. Mei 100 ribu penumpang
6. Juni 497 ribu penumpang
7. Juli 1,14 juta penumpang
8. Agustus 1,56 juta penumpang
9. September 1,32 juta penumpang

Kemudian, jika dibandingkan dengan jumlah penumpang di 16 Bandara AP II pada tahun 2019, di tahun 2020 ini mengalami penurunan yang signifikan. Berdasarkan pemberitaan detikcom 22 Desember 2019 lalu, AP II memperkirakan jumlah penumpang sampai akhir 2019 mencapai 90,5 juta penumpang untuk 16 Bandara. Angka itu turun 18% dibandingkan periode tahun 2018 yang sebanyak 112 juta penumpang.

2. Penumpang Pesawat Diprediksi Naik di Long Weekend

Jika dilihat data jumlah penumpang pesawat di 5 Bandara AP II, terlihat mulai ada peningkatan sejak Juli-September. Selain itu, pada long weekend atau libur panjang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

(28 Oktober-1 November), jumlah penumpang diprediksi meningkat.

Apalagi, harga tiket pesawat jadi lebih murah berkat stimulus penerbangan sebesar Rp 215 miliar dari pemerintah. Stimulus diberikan dalam dua kategori yaitu subsidi pembebasan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) sebesar Rp 175 miliar dan bantuan kalibrasi Rp 40 miliar lebih untuk AirNav, AP I, dan AP II.

Oleh sebab itu, Awaluddin mengatakan, stimulus itu akan memberikan dampak signifikan pada jumlah penumpang dan frekuensi penerbangan pesawat, khususnya di Bandara yang dikelola perusahaannya. Bahkan, ia memproyeksi akan ada lonjakan penumpang sekitar 7-9% di long weekend mendatang.

"Karena ini masih baru, dan minggu depan sudah terjadi stimulusnya, animo masyarakat memang ada, ada yang sudah beli tiket dan sebagainya. Prediksi kami mungkin kisarannya sekitar 7-9%," kata Awaluddin.

Menurutnya, stimulus ini akan memberikan dampak yang sangat berbeda. Pihaknya sendiri sebelumnya sudah memproyeksi, di long weekend mendatang ada lonjakan penumpang 4-6% jika tak ada stimulus.

"Nah kalau yang biasa, pada saat operasi weekdays biasa atau tanpa libur kemudian ada libur yang panjang 2-3 hari bersamaan, itu sangat beda perbedaannya. Before and after itu kisarannya 4-6%," imbuh dia.

Untuk mengantisipasi libur panjang ini, pihaknya memastikan Bandara AP II akan menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus Corona (COVID-19) dengan tertib.

Ada 5 protokol kesehatan yang diterapkan AP II yakni physical distancing, health screening, touchless processing, cleanliness & sanitizing, dan people protection.

Ia memastikan, baik di 5 Bandara di atas, dan di 14 Bandara AP II lainnya, tak ada masalah dalam hal penanganan pandemi COVID-19.

"Secara umum saya ingin memastikan bahwa apapun yang akan dijalankan melalui program-program baik dari perseroan maupun pemerintah, kami siap," pungkas Awaluddin.



Simak Video "Video: Turki Bakal Denda Penumpang yang Berdiri Sebelum Pesawat Berhenti"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads