11 Ritel Ini Gulung Tikar karena Corona

11 Ritel Ini Gulung Tikar karena Corona

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 27 Okt 2020 20:00 WIB
Telah lama sepi pengunjung dan banyak tutupnya gerai toko akibat wabah pandemi Covid-19, membuat kawasan pertokoan di Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu (17/06/2020), terlihat seperti rumah hantu.
Foto: Rengga Sancaya

5. Muji

Ritel penjual dekorasi minimalis dari Jepang ini mengajukan kebangkrutan pada 9 Juli. CEO Muji Satoshi Okazaki mengatakan perusahaan telah merasakan dampak buruk pandemi COVID-19 pada ritel di dalam toko dan sedang menutup sejumlah kecil toko di AS. Muji berencana untuk memfokuskan upayanya pada penjualan online.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

6. RTW Retailwinds

Pemilik ritel wanita, New York & Co ini mengajukan kebangkrutan pada 13 Juli. RTW Retailwinds, yang memiliki hampir 400 toko dan 5.000 karyawan, mengatakan dapat menutup sebagian besar toko setelah penjualan likuidasi selesai.

ADVERTISEMENT

7. Heritage Brands

PVH Corp (PVH) perusahaan yang memiliki Calvin Klein dan Tommy Hilfiger, tidak mengajukan kebangkrutan tetapi mengumumkan penutupan substansial dan PHK unit Heritage Brands pada 14 Juli.

Toko-toko Van Heusen dan Izod Golf adalah bagian dari Heritage dan menjual produk sembako di mal-mal outlet AS. Secara total, itu menutup keseluruhan dari 162 jejak toko dan PVH merumahkan 12% dari total tenaga kerjanya, yang berjumlah sekitar 450 pekerjaan.

8. Grup Ritel Ascena

Pemilik Ann Taylor, LOFT, Lane Bryant dan toko pakaian wanita lainnya mengajukan kebangkrutan pada Kamis yang lalu. Ascena berada dalam kesulitan keuangan yang mendalam bahkan sebelum pandemi.

Mereka melaporkan laba operasi positif direngkuh hanya dalam satu tahun pada lima tahun terakhir dan telah melaporkan kerugian operasi sejak musim panas 2014.

Ascena menutup semua dari sekitar 300 toko Catherines, sejumlah. Pada 1 Februari, ia memiliki 2.764 toko yang tersebar di antara berbagai merek dan mengalami penurunan sebanyak 600 toko sejak awal Agustus.



Simak Video "Video: Demi Fokus ke Pusat Data dan AI, Google PHK 200 Karyawannya"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads