AS Perpanjang Insentif Dagang, Apa Untungnya Buat RI?

AS Perpanjang Insentif Dagang, Apa Untungnya Buat RI?

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 02 Nov 2020 06:15 WIB
Menlu Retno Marsudi
Foto: Menlu Retno Marsudi (Dok Kemlu)

Retno menjelaskan fasilitas GSP bakal mendorong ekspor yang dilakukan oleh Indonesia ke Negeri Paman Sam tersebut.

"Dengan perpanjangan pemberian fasilitas GSP ini diharapkan nilai ekspor Indonesia akan semakin meningkat," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal senada disampaikan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan yang menyatakan pemberian fasilitas GSP ini akan membantu meningkatkan kinerja ekspor Indonesia ke AS.

Mantan Menko Polhukam itu menjelaskan pemerintah berkomitmen untuk mengoptimalkan tingginya potensi kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan kedua negara, baik pada saat ini maupun di masa mendatang. Dalam rangka itu, Indonesia akan mengusulkan diadakannya negosiasi Limited Trade Deal (LTD) atau Kesepakatan Perdagangan secara terbatas antara Indonesia dan AS.

ADVERTISEMENT

"LTD, yang akan mencakup kerja sama perdagangan, investasi hingga sektor informasi, komunikasi dan teknologi, diharapkan dapat membantu mendongkrak perdagangan dua arah Indonesia dan AS hingga mencapai US$ 60 miliar pada tahun 2024," tambahnya.

Berdasarkan data statistik dari United States International Trade Commission (USITC), pada 2019, ekspor Indonesia yang menggunakan GSP mencapai US$ 2,61 miliar atau setara 13,1% dari total ekspor Indonesia ke AS yang sebesar US$ 20,1 miliar.

Dari Januari-Agustus 2020, kata Retno di tengah pandemi COVID-19 ini nilai ekspor Indonesia yang menggunakan fasilitas GSP tercatat US$ 1,87 miliar atau naik 10,6% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.


(toy/ara)

Hide Ads