Hal serupa disampaikan oleh pakar marketing Hermawan Kartajaya. Menurutnya, cara seperti ini hanya ampuh menarik minat pelanggan lama Burger King saja terutama yang memang fanatik dengan brand tersebut.
"Ya efeknya sih paling ke pelanggan yang sudah fanatik sama Burger King mungkin ya, wah ini smart, tetapi menarik pelanggan baru itu rasanya nggak," ucap Hermawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya kampanye semacam ini sulit menarik pelanggan baru, karena rata-rata masyarakat Indonesia terutama segmen menengah ke bawah belum banyak yang tahu dengan Burger King.
"Ya susah mencari customer baru dengan cara itu susah, di Indonesia mungkin nggak sampai segitunya, nggak ngerti orang, mungkin ini cocoknya di dunia barat yang tingkat edukasinya tinggi, kalau untuk Indonesia susah, kan yang makan di Burger King itu kan bukan menengah ke bawah, ya menengah aja, kalau di Amerika mungkin bisa ya," sambungnya.
(ara/ara)