Arif juga memastikan produknya tidak memiliki kaitan dengan pandangan politik negara manapun. Pihaknya pun menyayangkan adanya aksi boikot produk Prancis akibat pernyataan dari Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang Islam, yang dinilai tidak ada kaitannya dengan perdagangan.
"Perusahaan kami tidak memiliki afiliasi politik dan hal-hal di luar bisnis kami. Oleh karena itu, kami menyambut baik pernyataan yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan di mana pemerintah telah mengambil langkah untuk tidak ikut serta memboikot produk-produk Prancis karena hal tersebut di luar dari konteks perdagangan," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 3 Fakta Ormas Sweeping Produk Prancis |
Terkait dampak perusahaan adanya seruan boikot terhadap produk Prancis, Arif tidak menyebut secara terang-terangan. Namun menurutnya yang paling terdampak pertama saat ini adalah pedagang kecil yang menjual produk secara eceran.
"Yang terdampak lebih dulu dari hal ini tentu saja pedagang kecil dan para penjual eceran. Setelah terkena imbas COVID, lalu kemudian muncul hal seperti ini. Jika terjadi boikot yang berlarut-larut, dapat mengakibatkan mereka semakin kehilangan pendapatan," ungkapnya.
(fdl/fdl)