Bila masih merasa keberatan juga, perusahaan bisa juga memilih untuk merumahkan pekerja secara bergilir. Hal ini dilakukan agar semua pekerja tetap bisa bekerja dan mendapatkan upah.
"Lalu opsi selanjutnya itu merumahkan karyawan, tapi bergilir, tidak semuanya," kata Said.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peneliti ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira juga memberikan saran beberapa opsi agar perusahaan tidak melakukan PHK. Pertama perusahaan bisa menurunkan biaya operasional mulai dari bahan baku hingga utilitas energi.
Kemudian perusahaan juga disarankan untuk mengajukan penangguhan pembayaran cicilan bila ada ke kreditur untuk mengurangi biaya bulanan.
"Bagi perusahaan opsi terbaik adalah menurunkan dulu biaya operasional selain karyawan misalnya biaya bahan baku, utilitas seperti air, listrik, kemudian ajukan penangguhan pembayaran cicilan ke kreditur," ujar Bhima.
Kalau perlu Bhima menyarankan agar pemilik perusahaan bisa mengorbankan sedikit uang pribadinya untuk menambahkan modal perusahaan.
"Dalam situasi sulit pemilik perusahaan pun diminta untuk melakukan bail in. Apa itu bail in? Pemilik perusahaan menyuntikkan modal dari dana pribadi agar bisnis tetap berjalan dan karyawan tetap mendapatkan haknya," ujar Bhima.
Simak Video "Video Microsoft PHK Besar-besaran di Saat Perusahaan Genjot Investasi AI"
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)