Kasus pembobolan rekening yang menimpa atlet eSports Winda Lunardi membuat geger industri perbankan. Simpanan yang dimiliki Winda dan ibunya berjumlah Rp 22 miliar raib di rekening Maybank. Apalagi Winda menyebut setiap bulannya mendapatkan rekening koran dari pihak bank. Namun rekening koran ini adalah palsu.
Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group (AAG) Andy Nugroho mengungkapkan untuk mengantisipasi hal tersebut terjadi lagi, pemilik rekening sekarang sudah harus mulai proaktif untuk memeriksa jumlah atau saldo tabungan secara berkala.
"Paling tidak satu bulan sekali usahakan mencetak buku tabungan atau memeriksa saldo berkala. Bila ada kejanggalan bisa segera diketahui atau dilaporkan. Seperti kasus Maybank di mana pelakunya adalah orang dalam," kata dia saat dihubungi detikcom, Senin (9/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan, memang pelaku atau oknum tersebut bisa memiliki akses dan leluasa untuk memanipulasi dokumen bank dan yang berkaitan dengan otorisasi dari nasabah.
Menurut dia, sebaiknya pemantauan rekening jangan hanya mengandalkan print out koran, tetapi juga punya akses untuk mengecek langsung rekening melalui mobile atau internet banking.
"Selain itu sebaiknya pecah tabungan kita menjadi beberapa akun rekening, bahkan jika perlu di beberapa bank sebagai bentuk pemecahan risiko," jelas dia.