Ekonomi Ri Kuartal IV Bisa Positif, Orang Tajir Jadi Penentu

Ekonomi Ri Kuartal IV Bisa Positif, Orang Tajir Jadi Penentu

Soraya Novika - detikFinance
Senin, 09 Nov 2020 10:49 WIB
Para pengusaha mal menyiapkan beberapa strategi untuk bertahan di tengah pandemi. Mal bertahan dengan konsep baru yakni dari ritel menjadi penghubung (hub).
Foto: Ari Saputra

Namun, kini orang tajir RI sudah mulai aktif berbelanja seperti sebelumnya bahkan bepergian keluar kota.

"Masyarakat juga akhirnya lebih confident dia mulai berani. Berani itu penting untuk dia kemudian melakukan kegiatan untuk misalkan sudah mulai jalan-jalan, ke Bogor, ke apa itu lho, sudah mulai kan. Kalau dulunya awalnya kita sama sekali tidak berani. Tidak ada kegiatan," paparnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain orang tajir yang mulai berani bepergian, ada beberapa indikator lain yang membuat pemerintah yakin ekonomi RI bisa lebih baik dari sebelumnya. Salah satunya terkait membaiknya harga komoditas harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Tren kenaikan harga CPO ini membawa sentimen positif buat ekonomi RI.

"Kalau kita lihat harga CPO sekarang itu di atas US$ 700 per ton. Itu yang jelas membuat kita lebih yakin di kuartal ke-4 ini baik," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Harga CPO yang membaik memberi dampak signifikan pada puluhan juta rumah tangga yang bergantung hidup lewat komoditas ini dan turunannya.

"Orang yang bekerja di CPO dan juga turunan-turunannya itu, kalau kita lihat dampak keseluruhan dari palm oil itu, saya pernah hitung antara 15-20 juta rumah tangga itu jadi berdampak sangat signifikan," tambahnya.

Penentu pemulihan ekonomi RI lainnya adalah penyerapan stimulus pemerintah itu sendiri. Sejauh ini, penyerapan stimulus perlindungan sosial pemerintah ke masyarakat sudah mencapai 85-90%.

"Stimulus fiskal yang terus dilakukan oleh pemerintah, kemudian juga penyerapan dari anggaran pemulihan ekonomi nasional juga yang terus lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya," ucapnya.


(fdl/fdl)

Hide Ads