Pemerintah Mau Tarik Banyak Turis Asing, Caranya?

Pemerintah Mau Tarik Banyak Turis Asing, Caranya?

Soraya Novika - detikFinance
Senin, 09 Nov 2020 17:29 WIB
Orang-orang menyaksikan matahari terbit di sebuah pantai di Bali, Indonesia, Kamis (9/7/2020). Pulau resort di Bali dibuka kembali setelah tiga bulan terkunci akibat pandemi virus Corona pada Kamis ini. Pembukaan tahap pertama ini hanya untuk wisatawan dan penduduk lokal serta sebagian turis asing yang terdampar untuk melanjutkan kegiatan publik sebelum kembali dibuka untuk kedatangan orang asing pada September mendatang. (Foto AP / Firdia Lisnawati)
Foto: AP/Firdia Lisnawati
Jakarta -

Sektor pariwisata dan bisnis turunannya menjadi yang paling terdampak oleh pandemi COVID-19. Salah satu dampaknya dapat dilihat dari penurunan kunjungan turis asing yang begitu drastis dibanding tahun sebelumnya.

Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah turis yang berkunjung ke tanah air masih sangat lesu. Dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, turis asing yang masuk ke Indonesia tercatat merosot hingga 88,95%. Lalu, apa rencana pemerintah agar bisa meningkatkan kembali kunjungan turis asing tersebut?

Menurut Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (Komite PC-PEN) Raden Pardede sebenarnya dari awal adanya pandemi ini pemerintah telah menyiapkan berbagai program untuk menarik turis asing seperti memberi insentif kepada para turis juga pada pengelola sektor tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah, waktu itu sebetulnya sudah digagas seperti itu, bagaimana memberikan semacam insentif kepada 2 hal ini kepada si customernya atau calon pelancong ini dan juga yang kedua adalah kepada si para pengelolanya," kata Raden dalam wawancara eksklusif dengan tim Blak-blakan detikcom, Jumat (6/11/2020).

Saat itu pemerintah sampai menggelontorkan subsidi sebesar Rp 3,3 triliun agar dapat menghidupkan kembali sektor pariwisata yang nyaris mati suri akibat pandemi tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kita juga sebetulnya sediakan sekitar Rp 3,7 atau Rp 3,3 triliun untuk itu," sambungnya.

Akan tetapi, sampai sejauh ini bantuan tersebut tak membawa dampak signifikan. Buktinya, kunjungan turis asing masih tetap lesu.

"Apalagi kalau kita ke Bali itu banyak hotel-hotel yang tutup dan juga restoran yang tutup dan dampaknya itu sangat signifikan. Bali mengalami kontraksi yang sangat besar sekali mulai kuartal II dan juga kuartal III ini. Sangat-sangat menyedihkan. Kalau kita lihat situasi," imbuhnya.

Rencananya, saat vaksin siap disuntikkan ke masyarakat, pemerintah akan kembali menggelontorkan stimulus serupa ditambah dengan paket vaksinisasi kepada para pelancong.

"Jadi nanti vaksinasi ini kita juga akan berikan kepada mereka yang melakukan travelling ini. Mungkin bisa saja dilakukan 1 paket kalau mereka bepergian keluar negeri dan mau melakukan vaksinasi silahkan. Mereka tetap bayar. Jadi berbayar mereka tapi kan lebih yakin orang mungkin kalau sudah divaksinasi kemudian mereka travelling. Itu paket itu yang mungkin sekarang lagi digodok gitu," tuturnya.


Hide Ads