Di sisi lain, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Fiki Satari mengatakan, ada beberapa tantangan bagi UMKM Indonesia. Dan tantangan itu perlu untuk dicari solusi-solusi yang tepat, karena terkait dengan rasio kewirausahaan di Indonesia yang baru mencapai 3,5%. Kondisi ini dianggap perlu untuk menciptakan kondisi kemudahan berusaha agar meningkatkan rasio tersebut.
"UMKM juga perlu langsung terhubung dengan rantai pasok industri, yang aksesnya kini baru mencapai angka 15%", ujar Fiki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh sebab itu, Kemenkop UKM menyiapkan 4 strategi pengembangan digitalisasi UMKM. Pertama, meningkatkan Sumber Daya Manusia dengan mempersiapkan pelaku usaha UMKM agar kapasitasnya bisa meningkat.
Kedua, mengintervensi perbaikan proses bisnisnya yang diturunkan ke dalam beberapa program. Ketiga, perluasan akses pasar yang salah satunya juga Kemenkop UKM bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) agar pelaku UMKM bisa menjadi vendor pengadaan barang dan jasa pemerintah. Keempat, mengglorifikasi pahlawan lokal pelaku UMKM.
"Pahlawan lokal pelaku UMKM ini syaratnya adalah, pemantik, pemberdaya, punya brand yang kuat, dan secara keseluruhan mampu mengagregasi usaha Mikro dan Kecil untuk berlabuh ke platform digital ataupun ke pasar internasional (ekspor) nantinya", ungkapnya.
(eds/eds)