Ekonomi Inggris tumbuh 15,5% pada kuartal-III 2020, setelah kuartal sebelumnya anjlok 19,8% akibat pembatasan nasional (lockdown) hingga menyebabkan resesi.
Dikutip dari CNBC, Kamis (12/11/2020) pertumbuhan itu hampir mendekati prediksi ekonom, yang memperkirakan ekonomi Inggris tumbuh 15,8% dalam produk domestik bruto (PDB) untuk kuartal-III 2020.
Menurut Kantor Statistik Nasional atau Office for National Statistics (ONS) Inggris melonjaknya pertumbuhan ekonomi Inggris di kuartal-III 2020 menjadi pertumbuhan tertinggi dibandingkan pada 1955 dengan 9,7% dan pada 2019 PDB hanya 9,6%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal pertumbuhan per bulan pada kuartal-III 2020 cenderung melambat. ONS menunjukkan PDB meningkat sebesar 6,3% pada Juli, tetapi melambat menjadi 2,2% pada Agustus dan 1,1% pada September.
Saat Inggris memasuki masa lockdown keduanya, pemulihan ekonomi diperkirakan akan makin melambat di tiga bulan terakhir 2020. Lockdown kedua dilakukan akibat kasus pandemi COVID-19 terus melonjak.
Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak baru-baru ini mengumumkan perpanjangan skema cuti untuk pekerja negara itu hingga akhir Maret 2021 dalam upaya menurunkan angka pengangguran. Sementara Bank of England memperluas target pembelian asetnya menjadi US$ 1,2 triliun.