Belum juga selesai permasalahan PT Jouska Finansial Indonesia (Jouska Indonesia), kini ada kabar terbaru khususnya dari Aakar Abyasa Fidzuno. CEO Jouska ini ketahuan mengenai perilakunya yang kurang baik.
Fakta-fakta baru itu mulai dari Aakar yang belum membayar jasa konsultan, kerap berbohong, hingga melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada seluruh karyawan. Kelakuan Aakar ini diungkap oleh sumber yang pernah bekerja membantu kasus Jouska.
Aakar disebut tidak hanya belum bayar kerugian klien, tetapi juga belum bayar jasa orang-orang yang sempat membantu kasusnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya perusahaan agency Media Buffet Public Relations (PR), mereka membantu Aakar sejak 14 Agustus 2020 dan memilih mengundurkan diri pada 2 Oktober lalu. Sejak mengundurkan diri itu, mereka mengaku jasanya belum dibayar oleh Jouska. Masih ada sekitar Rp 202 juta yang harus dibayar Aakar, selama itu dia baru melakukan pembayaran uang muka (Down Payment/DP) sebesar Rp 90 juta.
"Kita baru dibayar sekali dan kekurangannya masih banyak Rp 202 juta. Ketika saya bilang Mas (Aakar) mana pembayarannya, awalnya dia bilang minta keringanan pembayaran karena lagi nggak ada duit segala macam. Yasudah oke gua kasih diskon, terminnya gua perpanjang. Kesini-sininya dia udah bilang terang-terangan nggak mau bayar. Dia bilang bahwa strateginya salah lah, ini lah, itu lah," ungkap CEO Media Buffet PR, Bima Marzuki saat berbincang dengan detikcom, Senin (9/11/2020).
Bima mengaku selama membantu kasus Jouska, Aakar kerap kali tidak menceritakan kejadian yang sebenarnya alias berbohong sehingga dia memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai PR.
"Jadi itu posisinya bukan kami yang mengajukan diri, (tapi) dia yang datang ke saya minta tolong karena konsultan sebelumnya tidak berani diasosiasikan secara terbuka dengan Jouska. Sebenarnya saya sudah kasih kontrak waktu itu dan saya sudah jelaskan bahwa 'gue bisa bantu kalau lu terbuka 100% dan nggak ada yang ditutup-tutupi'. Pada waktu itu dia menyetujui itu, sayangnya ternyata kenyataannya nggak seperti itu," ucapnya.
Sejak Aakar terungkap melakukan penipuan kepada para klien, Jouska berhenti operasi sementara sejak Juli lalu. Kabarnya, Aakar melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawannya, hal itu dibenarkan oleh Bima.
"Benar, kami juga mendengar kabar tersebut setelah membantu press conference. Jadi yang terakhir-terakhir tuh dia cepat melakukan PHK seluruh karyawannya," kata Bima.
Selain di PHK, ada juga yang secara sukarela mengundurkan diri dari Jouska sehingga tidak ada karyawan yang tersisa. Kejadian itu dinilai begitu cepat dengan alasan Aakar ingin membuat perusahaan baru pengganti Jouska, pegawai juga sempat dijanjikan akan diserap di perusahaan lainnya.
Sebelumnya Aakar juga sempat disebutkan berbohong mengenai janjinya membayar ganti rugi ke para klien. Para klien pun ramai-ramai mengadukannya ke Polisi.
Baca juga: Ancaman Pidana 10 Tahun Menanti Bos Jouska |