Mengenal Frans Seda, Si Penjinak Inflasi RI dari 650% Jadi 112%

Mengenal Frans Seda, Si Penjinak Inflasi RI dari 650% Jadi 112%

Anisa Indraini - detikFinance
Minggu, 15 Nov 2020 17:01 WIB
Ilustrasi Uang Receh Konsumsi Rupiah Inflasi Belanja
Ilustrasi Inflasi (Foto: Ari Saputra)

Sebelum menjadi Menteri Keuangan, Frans Seda lebih dulu menjadi Menteri Perkebunan (1964-1966) dan Menteri Pertanian (1966). Dia adalah salah satu pihak yang pernah mengusulkan penghapusan monopoli Bulog.

Frans Seda saat itu mendukung Undang-Undang Anti Monopoli pasca koreksi IMF terhadap RAPBN 1998/1999 saat dihapuskannya monopoli Bulog, kecuali atas komoditi beras. Menurutnya, UU Anti-Monopoli mutlak diperlukan agar tidak ada lagi pihak yang mengatur dan menentukan distribusi produk hingga menentukan harga jual.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, ia mendukung monopoli distribusi beras yang dilakukan oleh Perum Bulog. Menurutnya, beras adalah kebutuhan dasar bagi masyarakat luas. Beras termasuk kategori komoditi politik yang berpengaruh terhadap nasib banyak orang.

Kemudian dia diangkat menjadi Menteri Perhubungan dan Pariwisata (1968-1973). Di dua dekade terakhir masa Orba, dia lebih dikenal sebagai kolumnis kritis untuk bidang ekononomi dan politik. Ia juga pernah menjadi tokoh di balik perjuangan Megawati Soekarnoputri menahan tekanan rezim otoriter Soeharto.

ADVERTISEMENT

Di dunia pendidikan, Frans Seda meninggalkan Universitas Katolik Atma Jaya sebagai warisan. Hingga waktunya tiba di penghujung tahun 2009, Frans Seda meninggal dalam usia 83 tahun. Frans dimakamkan di pemakaman umum San Diego, Karawang pada 2 Januari 2010.


(dna/dna)

Hide Ads