Neraca Dagang RI Surplus, Ekspor ke China Paling Jumbo

Neraca Dagang RI Surplus, Ekspor ke China Paling Jumbo

Hendra Kusuma - detikFinance
Senin, 16 Nov 2020 13:02 WIB
Neraca perdagangan pada Oktober 2017 tercatat surplus US$ 900 juta, dengan raihan ekspor US$ 15,09 miliar dan impor US$ 14,19 miliar.
Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy

Setianto menjelaskan, China masih menjadi pangsa pasar terbesar Indonesia juga terlihat karena terjadi peningkatan nilai ekspor sebesar US$ 234,7 juta atau setara Rp 3,3 triliun (kurs Rp 14.200) di Oktober 2020. Selanjutnya disusul oleh Vietnam yang meningkat US$ 96,1 juta.

Selain itu, ekspor Indonesia ke Filipina juga bertambah US$ 83,3 juta, ke Malaysia bertambah US$ 65,8 juta, dan terakhir ke Spanyol bertambah US$ 54,8 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara ekspor Indonesia yang mengalami penurunan terbesar adalah ke Swiss yaitu sebesar US$ 86,2 juta. Disusul oleh Singapura sebesar US$ 60,1 juta, dan negeri Paman Sam ada di posisi ketiga yaitu sebesar US$ 49,6 juta.

"Demikian juga ke Australia dan Kenya termasuk 5 besar tujuan ekspor kita yang turun," ungkap Setianto.

ADVERTISEMENT

Perlu diketahui, total nilai ekspor Indonesia dari Januari-Oktober 2020 tercatat US$ 131,54 miliar atau turun 5,58% dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebesar US$ 139,31 miliar. Sementara total nilai ekspor non migasnya US$ 125,0 miliar atau turun 3,62% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 129,69 miliar.

Adapun, share atau kontribusi ekspor non migas selama Januari-Oktober tahun ini masih dipegang oleh komoditas lemak dan minyak hewan/nabati dengan nilai US$ 15,75 miliar atau setara 12,60%. Kedua adalah ekspor bahan bakar mineral sebesar US$ 14,03 miliar atau setara 11,23%.


(hek/eds)

Hide Ads