Ekonomi Jepang hingga China Mulai Pulih, Bye-bye Eropa dan AS

Ekonomi Jepang hingga China Mulai Pulih, Bye-bye Eropa dan AS

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 17 Nov 2020 13:58 WIB
Ilustrasi bendera China/ebcitizen.com
Bendera China/Foto: Internet/ebcitizen.com

Tantangan Asia saat ini bagaimana menjaga momentum, mengingat perlambatan pertumbuhan di antara mitra dagang utama mereka AS dan Eropa. Kepala Riset Ekonomi Asia dan direktur Pelaksana HSBC Frederic Neumann mengatakan ekonomi Asia sejauh ini bergantung pada perdagangan global, tentu perlambatan di negar Barat akan mengancam pemulihan Jepang dan China.

"Lockdown di Eropa dan perlambatan baru di AS. Menimbulkan risiko bahwa pemulihan ekspor Asia bisa mengambil jeda," kata Neumann.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru Bicara Biro Statistik Nasional China, Fu Linghui mengatakan kasus COVID-19 di Eropa dan AS telah menciptakan ketidakpastian bagi ekspor China. Namun, dia mengatakan total nilai perdagangan China telah meningkat tahun ini, berlawanan dengan tren global.

Meskipun kelemahan di AS dan Eropa akan membebani perdagangan dan investasi di Asia. Hal itu seharusnya tidak berpengaruh sepenuhnya pada ekonomi, selama Jepang dan China dapat mengendalikan kasus COVID-19 mereka sendiri.

ADVERTISEMENT

Terlepas dari keadaan pandemi, negara-negara di Asia kini berusaha memperkuat hubungan satu sama lain, tanpa bantuan dari seluruh dunia. Akhir pekan ini, China, Jepang, dan negara lain di Asia Pasifik menandatangani Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional, sebuah perjanjian perdagangan besar yang telah dibuat hampir satu dekade.


(ara/ara)

Hide Ads