Menurutnya kebijakan sebelumnya hanya mementingkan keberlangsungan saja tanpa memikirkan kemakmuran rakyat. Dua hal itu menurut Edhy selalu dibenturkan. Padahal bisa saja mengeluarkan kebijakan yang mengakomodasi keduanya.
"Sebagai misal kalau orang buka tambak selalu diperhadapkan dengan bagaimana lahannya, menebangi mangrove dan sebagainya. Padahal untuk menyejahterakan masyarakat, memberi kehidupan mereka layak, tidak perlu sampai berhektar-hektar lahan. Sementara kita lihat semua di lapangan, banyak masyarakat yang memiliki tambak lebih dari 2 hektar di luar Jawa, tapi tidak pernah produktivitasnya bisa lebih dari 1 ton," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Edhy kelompok masyarakat di Muara Gembong bisa menjadi contoh terkait kebijakan tersebut. Mereka berhasil melakukan budidaya udang di tambak mereka secara maksimal.
"Misal kalau 1 hektar bisa dibagi 5 saja berarti 1 KK kita beri 2000 meter2. Saya jamin itu produktivitasnya sama dengan 10 hektar yang selama ini mereka pegang tanpa intensifikasi yang mereka lakukan. Bagaimana kalau kita bisa produktivitasnya kita tingkatkan sedikit, dengan 1.000 meter2 sudah ada panen 4 ton. Bisa dibayangkan 4 ton dikali Rp 60 ribu, itu lah penghasilan yang bisa diambil sekali panen selama tiga setengah bulan," tutupnya.
(das/fdl)