Dalam kesempatan itu Mensos Ari menyatakan, BST diberikan kepada keluarga miskin, tidak mampu, dan/atau rentan yang terkena dampak wabah COVID-19. Ia menyatakan, pandemi membuat sebagian besar masyarakat kehilangan pekerjaan dan pada gilirannya tidak bisa memenuhi kebutuhan dasarnya.
"Kepada para menteri bapak Presiden menginstruksikan, agar kami para pembantunya memastikan selama pandemi masyarakat tidak ada yang kelaparan. Dengan BST diharapkan dapat membantu meningkatkan daya beli masyarakat yang terdampak pandemi," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga meminta agar bantuan dapat digunakan sebaik-baiknya.
"Gunakan bantuan sebaik-baiknya. Jangan gunakan untuk membeli rokok," katanya. Tak lupa ia mengingatkan, bahwa bansos sifatnya sementara.
Dalam kesempatan tersebut, Mensos Juliari juga meninjau produk UMKM lokal yang menjadi komoditas E-Warong, dan berdialog dengan pelaku UMKM. Mensos Juliari memuji kewirausahaan yang tumbuh di daerah tersebut.
Kemensos menyalurkan BST di Provinsi Jawa Tengah kepada sebanyak 1.412.938 KPM di 35 Kabupaten/kota. Di Kabupaten Pemalang tercatat 38.952 KPM BST tersebar pada 14 kecamatan dengan nilai Rp.11.685.600.000/bulan. BST di Kabupaten Purbalingga terdaftar sebanyak 30.603 KPM tersebar pada 18 kecamatan dengan nilai total Rp. 9.180.900.000.
Sementara untuk Program Sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Provinsi Jawa Tengah, menjangkau 3.431.209 KPM tersebar di 35 Kabupaten/kota .
Di Kabupaten Pemalang terdapat 171.684 KPM Program Sembako/BPNT yang tersebar pada 14 kecamatan dengan nulis bantuan Rp.34.336.800.000/bulan.
(hns/hns)