Dengan pelebaran defisit ini, dikatakan Sri Mulyani membuat rasio utang pemerintah meningkat di tahun 2020.
"Dengan seiring penggunaan fiskal untuk countercyclical, maka defisit APBN di banyak negara atau semua negara alami kenaikan. Ini kemudian sebabkan rasio utang terhadap PDB meningkat," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri Mulyani mengaku pelebaran defisit masih terjadi di tahun 2021. Dia mengatakan, defisit APBN 2021 berada di level 5,7%. Dia mengatakan, peningkatan rasio utang pun terjadi di seluruh negara yang terdampak COVID-19.
"Ini untuk tetap bantu dan jaga pemulihan ekonomi dan penanganan COVID dan akselerasi pembangunan seperti infrastruktur dan ketahanan pangan," jelasnya.
"Namun defisit tahun depan diperkirakan lebih rendah dari tahun ini sebagai suatu langkah awal konsolidasi fiskal karena kita tidak bisa biarkan APBN terus menerus defisit sangat besar," tambahnya.
(hns/hns)