Sri Mulyani: Ada Orang Hari-hari Ini Suka Bicara Masalah Utang

Sri Mulyani: Ada Orang Hari-hari Ini Suka Bicara Masalah Utang

Hendra Kusuma - detikFinance
Senin, 23 Nov 2020 19:25 WIB
Menkeu Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir bicara soal keberadaan Harley Davidson dan Brompton di pesawat Garuda. Menteri BUMN ungkap pemilik Harley itu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan akhir-akhir ini ada orang yang suka membicarakan utang pemerintah. Dirinya pun meminta para pejabat eselon I Kementerian Keuangan untuk menjelaskan ke publik mengenai kondisi utang pemerintah.

Dia meminta khususnya kepada Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman untuk memberikan informasi seminggu sekali mengenai kondisi utang pemerintah.

"Ada orang hari-hari ini suka bicara masalah utang, sampaikan saja bahwa di Perpres 72 waktu anggaran APBN 2020 dengan estimasi defisit sekian, itu pembiayaannya adalah dari SBN, pinjaman, ada yang bilateral maupun multilateral," kata Sri Mulyani dalam video conference tentang APBN KiTa edisi November, Senin (23/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pernyataan mengenai utang pemerintah, Sri Mulyani tidak menyinggung nama yang mempermasalahkan soal utang pemerintah tersebut.

"Jadi waktu kita sedang menjalankan Perpres jangan kemudian muncul reaksi-reaksi, seolah-olah kita seperti orang yang belum punya rencana. Itu kan semuanya isu dari Perpres 72 sudah diomongkan, sudah disampaikan ke publik," jelas Sri Mulyani.

ADVERTISEMENT

Sri Mulyani meminta Luky untuk menjelaskan defisit APBN 2020 yang sudah dilebarkan ke level 6,34% beserta strategi pembiayaan pemerintah di tahun 2020. Bahkan, dia minta agar rincian penerbitan utang pemerintah juga bisa disampaikan ke publik.

"Itu mungkin Pak Luky harus setiap minggu di-update supaya orang nggak lupa. Sampaikan saja, karena itu yang menjadi kadang-kadang masyarakat perlu untuk tahu, supaya mereka tidak mendapatkan informasi dari komen-komen yang tidak sesuai dengan sebetulnya rencana pemerintah yang sudah sangat transparan," ungkapnya.

Komentar Rizal Ramli soal utang pemerintah di halaman berikutnya.

Belum lama ini ekonom senior, Rizal Ramli kembali menyinggung kondisi utang pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Ma'ruf Amin. Hal itu disampaikan Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman lewat akun Twitter @RamliRizal.

Dalam cuitannya, Raja Kepret ini menyebut Indonesia sebagai 'pengemis utang bilateral'. Hal itu pun langsung ditanggapi oleh Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (KLI) Kementerian Keuangan, Rahayu Puspasari lewat akun Twitternya @rahayupuspa7.

Dalam cuitannya, Puspa membantah jika Indonesia dianggap sebagai pengemis utang. Menurut dia, pinjaman atau utang merupakan instrumen pelengkap bagi pemerintah yang didasarkan atas kebijakan kerjasama strategis yang komprehensif dan sifatnya mutual dengan negara lain sebagai development partner.

"Pemerintah tidak mengemis ke negara lain untuk mendapatkan pinjaman, karena kondisi Indonesia sebagai negara tujuan investor masih sangat baik dan terpercaya (investment grade)," seperti yang dikutip detikcom dari akun Twitter @rahayupuspa7, Senin (23/11/2020).


Hide Ads