Pandemi Corona atau COVID-19 menjadi momok tersendiri bagi pelaku usaha kecil menengah (UKM). Di Kudus, Jawa Tengah ada ratusan perajin logam gulung tikar karena kesulitan memasarkan.
"Masa pandemi merosot tajam, malahan beberapa ada yang gulung tikar karena tidak bisa memasarkan. Mencari alih profesi kuli bangunan, jual produk lain. Menurut saya penurunan sangat dratis," kata Ketua UMKM Logam, Kudus M Syahri Baedlowi kepada detikcom saat ditemui di rumahnya Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo, Jumat (27/11/2020).
Syahri mengatakan, kebanyakan sentra logam berada di Desa Hadipolo dan Desa Tenggeles Kecamatan Jekulo. Seperti di Hadipolo dulu UMKM yang aktif sekitar ada 300 pelaku usaha. Namun setelah pandemi sekarang tinggal 250 pelaku UMKM logam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan di Desa Tenggelas ada ratusan yang terdampak. Semula ada sekitar 200 pelaku usaha, kini selama pandemi tinggal 100 pelaku UMKM saja.
"Kalau dulu lebihnya, dulu pertama 500 di Hadipolo, belakangan terakhir tinggal 300 an dan kini (masa pandemi virus Corona) mungkin tidak ada data yang pasti tapi geliatnya terlihat itu sekitar 250 pelaku UMKM. Tenggeles dulu 200 pelaku UMKM sekarang 100 UMKM itu kita bicara yang aktif ya," kata Syahri.
Langsung klik halaman selanjutnya.