Apa Penyebab Penerimaan Pajak RI Masih Rendah?

Apa Penyebab Penerimaan Pajak RI Masih Rendah?

Soraya Novika - detikFinance
Jumat, 04 Des 2020 17:36 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Foto: Rachman Haryanto

Yusuf memaparkan dalam laporan Tax Justice Network, Indonesia diperkirakan telah merugi sebanyak US$ 4,86 miliar per tahun setara Rp 68,7 triliun (Rp 14.141/US$) akibat aksi penghindaran pajak tersebut. Dari total tersebut, sebanyak US$ 4,78 miliar di antaranya merupakan hasil dari pengindaran pajak korporasi di Indonesia. Sementara, sisanya US$ 78,83 juta berasal dari penghindaran pajak orang pribadi.

Selain itu, banyak profesi baru seperti Selebgram atau YouTuber yang luput sebagai objek pajak.

"Hal lain yang juga jadi penyebab rendahnya penerimaan pajak karena pemerintah belum mampu mendorong tax extension kepada objek-objek pajak yang relatif baru kalau kita lihat kan saat ini pemerintah memungut pajak penghasilan misalnya pemerintah masih mengandalkan pajak penghasilan karyawan, padahal di luar sana, aktivitas ekonomi di luar sana itu tidak hanya karyawan banyak profesi lain yang sifatnya non karyawan dan itu potensi ditarik pajaknya besar," paparnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


(fdl/fdl)

Hide Ads