BUMN China Hadapi Gagal Bayar Obligasi

BUMN China Hadapi Gagal Bayar Obligasi

Soraya Novika - detikFinance
Sabtu, 05 Des 2020 23:00 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno mengecek lokasi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Halim, Jakarta Timur. Proyek ini terus berjalan setelah pinjaman dari China cair.
Foto: Achmad Dwi Afriyadi

Pertama, Yongcheng Coal & Electricity Holding Group Co., penambang batu bara milik negara. Coal & Electricity Holding Group Co., baru saja mengajukan status gagal bayarnya pada November lalu.

Kedua, Tsinghua Unigroup Co., pembuat chip terkemuka di China.

Ketiga, Brilliance Auto Group Holdings Co., produsen mobil yang juga merupakan mitra usaha patungan BMW AG.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, tepatnya tahun lalu, ada juga BUMN lain yang pernah menoreh catatan buruk di pasar obligasi. BUMN yang dimaksud adalah Tewoo Group. Perusahaan ini sampai mengajukan restrukturisasi utang US$ 1,25 miliar. Itu merupakan default (gagal bayar) obligasi dolar terbesar di antara perusahaan-perusahaan milik negara lainnya dalam 20 tahun terakhir.


(fdl/fdl)

Hide Ads