Menurut Jokowi, Indonesia mencapai surplus sebesar US$ 17,07 milyar sampai dengan Oktober 2020 namun sebenarnya masih banyak peluang yang bisa digarap dan diptimalkan. Oleh karena itu, Jokowi berpesan agar jangan cepat puas dan terus berupaya meningkatkan kinerja ekspor.
Jerry menambahkan bahwa presiden Joko Widodo konsisten dalam kebijakan ekspor maupun pembinaan ekonomi secara umum. Konsistensi itu menurut Jerry melingkupi semua aspek, mulai dari percepatan perundingan perdagangan, pembinaan semua sektor dan skala industri, hingga pembenahan sistem logistik dan transportasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Presiden ingin kita serius mengoptimalkan ekspor agar ekspor bisa makin punya kontribusi bagi perekonomian nasional, pendorong kebangkitan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Itulah yang kami terjemahkan dalam berbagai program di Kemendag. Bukan hanya dalam program internal, tetapi juga dalam sinergi dengan K/L maupun stake holder lain," kata Jerry dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (7/12/2020).
Jerry juga menyampaikan apresiasinya kepada para pelaku usaha yang tidak lelah berupaya dan tidak pesimis meski dalam masa pandemi. Menurutnya, pandemi memang memberikan tantangan yang cukup berat, tetapi terbukti bahwa dalam konteks ekspor banyak pengusaha yang justru meningkat volume ekspornya.
"Dalam acara dialog tadi terbukti bahwa banyak pengusaha justru mendapatkan peningkatan pesanan, Bahkan sampai mereka harus mengantri container peti kemas dan juga pelayaran. Jadi, semoga ini menjadi sinyal positif perekonomian Indonesia bisa segera bangkit dan ekspor menjadi pendorongnya," tambahnya.
Kementerian perdagangan menurut Jerry berhasil menyelesaikan banyak perjanjian perdagangan. Untuk tahun ini beberapa perjanjian besar telah berlaku antara lain Indonesia-Australia CEPA dan ASEAN-Hong Kong Free Trade Agreement.
Selain itu, penandatangan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan perpanjangan fasilitas GSP juga merupakan pencapaian diplomasi dagang tahun ini.
Implementasi dari berbagai perjanjian perdagangan juga menunjukkan trend yang sangat positif ditunjukkan dengan utilisasi Surat Keterangan Asal (SKA) meningkat tajam.
Pada konteks Indonesia-Chile CEPA misalnya, peningkatan utilisasi SKA mencapai lebih dari 160% dan volume perdagangan juga meningkat tajam menjadi US$ 53,3 juta per Juli 2020. Untuk itu Jerry sangat optimis bahwa di tahun-tahun mendatang ekspor Indonesia akan terus meningkat, bukan hanya di pasar-pasar tradisional tetapi juga menjangkau pasar-pasar non-tradisional dan negara-negara baru.
(zlf/zlf)