Satu mesin 'ATM' sayuran yang berisi seratus loker kecil ini dihargai sebesar 40 - 50 ribu euro (sekitar Rp 684 - 855 juta). Menurut Le Casier Francais, harga segitu adalah investasi bagi para petani dan bisa cepat balik modal seiring dengan meningkatnya permintaan produk sayuran.
Salah seorang petani di Prancis yang menggunakan mesin 'ATM' sayuran itu, Manuel Moutier, menilai mesin tersebut banyak membantunya dalam memasarkan sayurannya.
"Klien-klien terbaru kami, seperti kafetaria dan toko makanan sampai perusahaan, sekarang dapat menawarkan hidangan kapan saja," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benoit Soufflet, petani sayuran lainnya dari luar kota Lille sampai memesan mesin ATM sayuran dengan 60 loker sekaligus pada awal Juli lalu. Dan dalam waktu singkat sudah balik modal. "Dalam tiga bulan saja, 30 ribu euro (Rp 513 juta) yang diinvestasikan telah kembali," katanya.
Omsetnya per bulan bisa mencapai 10-15 ribu euro (Rp 170- 250 juta).
"Peternakan kami terletak di samping supermarket ... dan banyak orang yang berhenti dan meminta untuk membeli salad atau seikat lobak, itu yang memberi memberi kami ide ini," tambahnya.
Terhubung dengan Internet di halaman berikutnya>>>