Petani lainnya, Marie Froment sampai memasang mesin penjual otomatis dengan 88 loker di dekat pertaniannya di Thun-Saint-Amand, sebuah desa dengan 1.100 penduduk dekat perbatasan dengan Belgia. Dengan mesin itu dia bisa menjual produk susu dan produk lokal lainnya, termasuk sayuran, jus apel, telur, dan wafel ke banyak pembeli.
"Dengan adanya COVID-19 orang lebih suka menggunakan mesin otomatis daripada masuk ke toko," ujarnya.
Meski membawa banyak kemudahan, namun, tentu ada saja kendalanya. Salah satunya mesin ini agak sulit terhubung dengan internet di daerah pedesaan. "Terkadang ada masalah dengan koneksi 4G," kata Mathieu Lucas, petani di Bailleul-le-Soc sekitar satu jam di utara Paris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, mesin ATM yang bisa terkoneksi dengan internet itu memiliki keuntungannya tersendiri. Dengan koneksi internet mesin bisa menerima pembayaran lewat kartu ATM.
Ini tidak hanya memudahkan bagi pembeli, tetapi juga mencegah pencurian uang tunai di mesin. Selain itu, pemilik mesinnya tidak perlu sibuk mengisi mesin penjualnya dengan koin untuk uang kembali. Yang perlu adalah mengisi mesin otomatis itu dengan barang dagangan mereka.
"Kami memiliki seseorang yang bekerja penuh waktu untuk mesin tersebut, yang mengisinya setidaknya dua kali sehari. Karena kalau loker kosong, klien tidak akan kembali," kata Benoit Soufflet.
(fdl/fdl)