Pemerintah telah menggelontorkan bantuan sosial (bansos) dalam bentuk sembako terhadap warga Jabodetabek yang terdampak pandemi virus Corona (COVID-19) dan juga 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan. Salah satu komoditas yang digelontorkan adalah beras.
Ternyata, penyaluran bansos beras itu berdampak pada pada penjualan pedagang beras. Seorang pedagang beras di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur yang bernama Samuel mengaku tokonya sepi pembeli sejak ada bansos beras.
"Yang beli berkurang, ya bisa dibilang sepi. Karena masyarakat masih ada beras, kan dari bansos saja ada 10 kilogram (kg)," kata Samuel ketika ditemui detikcom di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (19/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, ia mengaku omzetnya pun anjlok drastis. "Penjualan turun 90%. Ya hanya 10% saja lah buat pedagang, sekarang mah jauh banget," ungkap Samuel.
Harga beras pun menjadi stagnan karena penjualan sepi. "Walaupun mau Natal nggak ada kenaikan. Karena dari bansos itu mereka terima. Jadi stabilnya sudah lama, sejak bansos. Nggak turun, nggak naik. Ya sudah dari Maret lah ya," terang dia.
Berikut rincian harga beras di Pasar Jatinegara:
Beras IR III (Setra Ramos) Rp 10.000/kg
Beras Cianjur Pandan Wangi Rp 14.000/kg
Beras Saigon Bandung Rp 12.200/kg
Sebagai informasi, pemerintah menggelontorkan bansos beras kepada 10 juta KPM PKH untuk tiga bulan alokasi dari bulan Agustus -Oktober 2020. Masing-masing KPM mendapatkan beras kualitas medium sebanyak 15 kg per bulan yang disalurkan oleh Perum Bulog.
Bulog juga menyalurkan bansos beras untuk 1,4 juta keluarga di Jabodetabek yang terdampak pandemi COVID-19. Masing-masing keluarga menerima 25 Kg beras.
(ara/ara)