Imam seorang penumpang dari Tanjung Priok mengaku sudah mengantre sejak pukul 6.45 WIB, itupun sampai pukul 8.30 WIB dirinya masih menunggu giliran untuk dites. Dia mengaku dirinya mendapat nomor giliran 265.
"Saya nomor 265, ini nunggu dari jam 7 kurang 15 kayaknya tadi. Saya sampai juga udah ramai banget antreannya, orang pada kaget kali ya tau-tau disuruh rapid antigen," kata Imam.
Imam sendiri mengaku akan naik kereta ke Malang dari Stasiun Senen, jadwal keberangkatannya pukul 11.30 WIB. Dirinya pun mengaku kaget dengan adanya aturan rapid antigen ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mau ke Malang, kereta saya sih dari (Stasiun) Senen, cuman tadi takut ramai, makanya ke sini, eh ternyata di sini sama aja. Bismillah bisa dikejar lah jam 11 di Senen, kereta saya berangkat setengah 12 sih jadwalnya," ujar Imam.
"Iya saya kaget juga kemarin, udah rapid test antibodi kan hari Minggu, Seninnya dapat berita suruh yang antigen, kemarin saya kerja kan pulang malam, jadi baru sempat pagi ini," katanya.
Menanggapi antrean panjang di Stasiun Gambir, Kementerian Perhubungan juga angkat bicara. PT KAI (Persero) selaku operator kereta api diminta untuk membenahi sistem pendaftaran dan antrean layanan rapid test antigen.
"Layanan rapid antigen di stasiun ini merupakan bagian dari layanan KAI kepada calon penumpang kereta antar kota. Kami sudah meminta KAI untuk membenahi sistem pendaftaran dan sistem antrean," kata Jubir Kemenhub Adita Irawati, kepada detikcom.
Salah satu saran yang diberikan Kemenhub adalah dengan memberlakukan pendaftaran online untuk rapid test antigen di stasiun. Menurut Adita, hal itu bisa memangkas antrean.
"Misalnya dengan pendaftaran online agar proses di lapangan dapat dipersingkat. Dengan demikian antrean bisa dikurangi," kata Adita.
KAI pun menjawab masalah antrean panjang yang terjadi? Apa katanya?
lanjut ke halaman berikutnya