Pandemi virus Corona (COVID-19) menyebabkan kesenjangan yang luar biasa antara orang-orang etnis kulit hitam Afrika dengan orang kulit putih di Inggris. Lebarnya kesenjangan harta antara kedua etnis tersebut turut berpengaruh terhadap kemampuan bertahan hidup di tengah pandemi.
Dilansir dari Reuters, Rabu (23/12/2020), sebuah survei dari Resolution Foundation menunjukkan, kekayaan keluarga etnis kulit hitam Afrika di Inggris rata-rata hanyalah £ 24.000 atau sekitar Rp 458 juta (kurs Rp 19.098) per orang dewasa. Sementara itu, kekayaan orang-orang etnis Bangladesh rata-rata hanyalah £ 31.000 atau sekitar Rp 592 juta. Sementara itu, kekayaan orang-orang yang berasal dari etnis campuran kulit putih dan kulit hitam Karibia rata-rata hampir £ 42.000 atau sekitar Rp 802 juta.
Kesenjangan dengan harta kekayaan rata-rata orang kulit putih di Inggris sangat besar. Kekayaan etnis mayoritas di negara tersebut rata-rata mencapai £ 197.000 atau sekitar Rp 3,76 miliar per orang dewasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahkan orang berpenghasilan tinggi akan berjuang untuk menyelamatkan jalan mereka untuk menjadi kaya raya. Di sisi lain, kulit putih Inggris jauh lebih mungkin untuk mewarisi jumlah yang signifikan daripada kelompok etnis lainnya," kata Ekonom Resolution Foundation George Bangham.
Setidaknya, setengah dari rumah tangga etnis Afrika Hitam, Bangladesh dan Karibia Hitam memiliki tabungan kurang dari £ 1.000 atau sekitar Rp 19 juta sebelum pandemi virus Corona melanda.
"Meskipun ada kemajuan yang signifikan dalam menutup kesenjangan pendidikan dan pekerjaan antara kelompok etnis yang berbeda, kesenjangan kekayaan ini kemungkinan akan tetap ada," tutur Bangham.
Untuk memperpendek kesenjangan itu, Resolution Foundation mengusulkan reformasi pajak kekayaan. Sehingga, pemerintah dapat memberikan bantuan untuk pembeli rumah pertama yang menargetkan kaum muda yang tidak dapat mengandalkan dana keluarga. Tak lupa juga usulan keringanan pajak pensiun pajak untuk mereka yang berpenghasilan rendah.
(zlf/zlf)