RI Bisa Resesi Lagi Kalau Varian Corona Jenis Baru Menyerang

RI Bisa Resesi Lagi Kalau Varian Corona Jenis Baru Menyerang

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 28 Des 2020 08:00 WIB
Pandemi Corona membuat sejumlah negara masuk jurang resesi. Indonesia termasuk yang diprediksi menyusul negara-negara tetangga seperti, Singapura Malaysia hingga Thailand.
Ilustrasi/Foto: Rifkianto Nugroho

Faisal mengatakan kekhawatiran masyarakat akan bertambah jika varian baru virus Corona masuk Indonesia. Akibatnya, konsumsi masyarakat akan menurun dan berdampak terhadap ekonomi yang baru mau pulih.

"Kalau sampai masuk ke Indonesia dan menyebar di dalam negeri, akan mengakibatkan kekhawatiran masyarakat, yang akhirnya kembali menekan tingkat konsumsi masyarakat dan menghambat upaya pemulihan ekonomi," kata Faisal.

Faisal melalui CORE memproyeksikan ekonomi Indonesia kuartal IV-2020 berada di kisaran -1-1,5% sebelum ada varian baru virus Corona. Melihat adanya ini, maka kemungkinan proyeksi berubah ke angka lebih dalam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tauhid menyarankan agar pemerintah menutup pintu kedatangan dan tujuan penerbangan negara-negara yang memiliki kasus varian baru Corona, khususnya Inggris. Tujuannya agar Indonesia tidak kecolongan lagi seperti COVID-19.

"Mumpung belum masuk ke Indonesia, tutup penerbangan lah terutama negara-negara yang suspek mutasi COVID-19 ini, daripada nanti sudah datang, sudah tidak bisa nangani lagi. Untuk negara-negara yang punya virus baru Inggris ini lebih baik memang disetop untuk sementara waktu," kata Tauhid.

ADVERTISEMENT

Pasalnya jika Indonesia kecolongan lagi seperti awal COVID-19, Tauhid menilai pemulihan ekonomi bisa terganggu. Apalagi varian baru virus Corona itu disebut-sebut memiliki tingkat penularan yang lebih cepat.

"Kalau saya lihat sih akan bertahap ya (dampaknya) karena mungkin orang sudah lebih waspada. Tapi tergantung, kalau kita masih membuka penerbangan dengan Inggris, dengan negara-negara yang sudah terjangkiti, maka itu akan cepat," ucapnya.


(ara/ara)

Hide Ads