Yang pertama adalah menjadi business operator. Di fase ini seorang pebisnis akan mulai merekrut beberapa karyawan untuk membantu pekerjaannya.
Meskipun, menurutnya pekerjaan inti dalam usahanya masih dilakukan oleh si pebisnis itu sendiri. Misalnya, seseorang membuka restoran, di fase ini pebisnis itu masih berada di dapur untuk memasak.
"Pertama kali masuk bisnis kita bakal jadi business operator, semua masih dia, kalau dia restoran dia bikin masakan sendiri. Dia masih di dalam," papar Pauly.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, kalau mau maju, pebisnis itu harus masuk ke fase berikutnya, yaitu menjadi business manager. Di fase ini pebisnis mulai mempercayai orang lain untuk mengurus hal-hal penting dalam bisnisnya, meski begitu dia tetap terlibat di dalamnya.
"Dia mulai rekrut orang dekat misalnya, urus ini itu hal yang penting, tapi dia tetap dia harus masuk ke dalamnya," ujar Pauly.
Bila dari situ pebisnis sudah menemukan sistem kerja yang baik untuk karyawannya, maka akan masuk ke dalam level berikutnya menjadi seorang business owner.
Menurut Pauly, di fase ini lah seseorang bisa menjadi pebisnis sejati. Sebagai pemilik bisnis dia akan mulai bekerja dari luar, bukan lagi ikut di dalam operasional perusahaan.
Pebisnis itu hanya tinggal mengatur dan memantau karyawannya untuk mengerjakan ini dan itu. Apalagi untuk hal-hal penting dalam usahanya.
"Jadi dia dari luar nggak masuk lagi nggak repot lagi. Ini lah pebisnis sejati, bisnisnya dia bisa jalan sendiri tapi dia nggak ikut masuk," kata Pauly.
Pauly mengatakan bisnis yang baik adalah yang menguntungkan dan juga bisa melakukan autopilot alias berjalan sendiri tanpa si pemilik bisnis masuk ke operasional.
Baca juga: Tips Bangkit Dari Keterpurukan Usaha |
Selanjutnya, kalau mau lebih naik kelas, pebisnis bisa masuk ke level tertinggi, yaitu menjadi investor. Di satu sisi dia memimpin usahanya, di sisi lain dia menginvestasikan uangnya ke usaha orang lain untuk mendapatkan untung lebih banyak tanpa perlu melakukan banyak pekerjaan.
Menjadi investor menurutnya sangat mudah untuk mendapatkan untung. Si pengusaha hanya tinggal menunggu jatah pembagian keuntungan saja, tanpa perlu memikirkan operasional perusahaan yang dia investasikan.
"Akhirnya dia bisa masuk ke level tertinggi, dia jadi investor. Dia invest ke kapal orang lain, dia nggak perlu tahu dan ribet di dalamnya. Dia tinggal nunggu saja deviden dan capital gain juga," ungkap Pauly.
(ara/ara)