BPS Catat Nilai Tukar Petani Naik 0,37%

BPS Catat Nilai Tukar Petani Naik 0,37%

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 04 Jan 2021 15:33 WIB
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin dan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa  Sasmito Hadi Wibowo memaparkan Indeks Harga Konsumen atau inflasi Mei 2016 di Jakarta, Rabu (1/6/2016). Selain itu BPS juga memaparkan indeks harga perdagangan besar,  perkembangan nilai tukar petani dan harga gabah  serta perkembangan pariwisata dan transportasi. (Ari Saputra/detikcom)
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tukar petani (NTP) per Desember tercatat 103,25 naik 0,37% dibandingkan periode bulan sebelumnya 102,86.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengungkapkan kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian yang lebih tinggi dibandingkan kenaikan ineks harga barang dan jasa.

"Kenaikan NTP Desember 2020 dipengaruhi oleh naiknya NTP di empat subsektor pertanian, yaitu NTP Subsektor Tanaman Hortikultura sebesar 1,01%, tanaman perkebunan 1,63%, peternakan 0,41%, perikanan 0,86%," kata dia dalam konferensi pers, Senin (4/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengungkapkan untuk NTP pada subsektor lainnya mengalami penurunan yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 0,54%. Setianto menyebutkan pada Desember 2020 indeks harga yang diterima petani secara nasional 110,15 naik 0,82% dibanding November 2020 109,26.

Kemudian indeks harga yang dibayar oleh petani dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan. "Serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Pada Desember 2020, secara nasional indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,44% bila dibandingkan November 2020 menjadi 106,69.

Hal ini disebabkan oleh kenaikan nilai pada seluruh subsektor pertanian, yaitu subsektor tanaman pangan 0,49%, subsektor tanaman hortikultura 0,33%, subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,45%, subsektor peternakan sebesar 0,38% dan subsektor perikanan sebesar 0,27%.

(kil/fdl)

Hide Ads