Vaksinasi Corona Gratis Lanjut Sampai 2022

Vaksinasi Corona Gratis Lanjut Sampai 2022

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 05 Jan 2021 08:00 WIB
Regulator Obat Eropa Akan Setujui Vaksin Corona Sebelum Natal?
Foto: DW (News)
Jakarta -

Pelaksanaan vaksinasi Corona (COVID-19) di Indonesia diperkirakan akan terus berlangsung hingga kuartal I-2022. Selama pelaksanaannya, pemerintah memastikan akan menerapkannya secara gratis.

"Vaksin ini akan diberikan gratis untuk masyarakat dan diperkirakan vaksinasi ini akan terus berlanjut sampai kuartal I-2022," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto di acara pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2021 yang dilihat virtual, Senin (4/1/2021).

Airlangga menjelaskan bahwa Indonesia telah mengamankan 3 juta dosis vaksin dari Sinovac dan sudah disebar ke beberapa daerah di Indonesia. Diharapkan, vaksinasi massal bisa dimulai pada pertengahan Januari 2021.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini tinggal menunggu emergency use authorization dari Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan) dan menunggu kehalalan dari vaksin ini. Diharapkan (vaksinasi Corona) semuanya bisa diselesaikan dengan data scientific yang sudah diperoleh," ucapnya.

Beberapa negara dikatakannya sudah memberikan izin edar darurat (emergency use authorization/EUA) untuk vaksin-vaksin yang akan digunakan Indonesia, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan keamanan dan kualitasnya.

ADVERTISEMENT

"Beberapa negara sudah memberikan EUA terhadap vaksin-vaksin yang dipesan di Indonesia antara lain vaksin Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, Novavax. Jadi kita mengadakan multi source dari vaksin," imbuhnya.

Berapa anggaran yang dibutuhkan untuk vaksinasi Corona gratis? Klik halaman selanjutnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan vaksinasi gratis membutuhkan anggaran lebih dari Rp 74 triliun. Hal itu akan membuat anggaran semakin meningkat.

"Sesudah Presiden menetapkan vaksinasi akan dilakukan gratis, anggarannya bisa akan mencapai lebih dari Rp 74 triliun," kata dia dalam webinar, Senin (4/1/2021).

Pemerintah sendiri telah menambah anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) jadi Rp 403,9 triliun dari sebelumnya Rp 372,3 triliun. Untuk klaster kesehatan disiapkan Rp 25,4 triliun, anggaran itu masih bisa berubah karena adanya tambahan untuk vaksinasi gratis.

"Walaupun sudah ditetapkan oleh undang-undang, perubahan di APBN masih akan terjadi karena tantangan masih dinamis," ucapnya.

Selain itu, dana perlindungan sosial anggarannya tetap yakni Rp 110,2 triliun. Kemudian komponen anggaran pemulihan ekonomi nasional yang berubah cukup besar adalah anggaran sektoral K/L dan Pemda yang menjadi Rp 184,2 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 136,7 triliun.

Kemudian anggaran untuk dukungan UMKM dan pembiayaan korporasi turun menjadi Rp 63,84 triliun dari sebelumnya Rp 63,7 triliun. Kemudian untuk anggaran insentif usaha turun menjadi Rp 20,26 triliun dari sebelumnya Rp 20,40 triliun.

Sri Mulyani menyebut per 31 Desember anggaran pemulihan ekonomi nasional yang sudah dibelanjakan mencapai Rp 579,78 triliun atau sebesar 83,4% dari pagu anggaran Rp 695,2 triliun.


Hide Ads