Dampak kebijakan tersebut terhadap perekonomian Indonesia bisa terlihat dari beberapa aturan yang diberlakukan pemerintah selama PSBB di Jawa dan Bali, yaitu peningkatan kapasitas kerja dari rumah atau WFH menjadi 75%, pembatasan waktu operasional untuk pusat perbelanjaan dan kantor, pemberlakukan belajar jarak jauh atau daring, dan kapasitas restoran hanya menjadi 25% dan diutamakan take away atau dibawa pulang.
Meski demikian, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini meminta agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun. Dengan begitu pemberlakuan PSBB Jawa-Bali akan berjalan efektif.
Baca juga: APBN 2020 Tekor Rp 956 T |
"Semuanya itu akan sangat membantu sehingga jangan sampai dampak ekonominya menjadi terlalu dalam waktu kita harus melakukan pengereman. Ini yang kita betul-betul berharap seluruh masyarakat ikut membantu, ayo sama-sama kembali disiplin, kita tahu ini sudah lebih 10 atau 12 bulan hampir 1 tahun," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kita mungkin merasa agak terlena atau lelah, tetapi tidak boleh lengah dan tidak boleh lelah, kita harus terus berusaha menjaga dan peringatkan satu sama lain sehingga selalu pilihannya adalah agar COVID-nya tetap terkendali dan dampak ekonominya tidak terlalu dalam atau kalau ekonominya meningkat tidak menyebabkan COVID menyebar tidak bisa terkendali," tambahnya.
(hek/fdl)