3 Fakta Ribuan Pengusaha AS Minta Donald Trump Lengser

3 Fakta Ribuan Pengusaha AS Minta Donald Trump Lengser

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 07 Jan 2021 18:00 WIB
WASHINGTON, DC - JANUARY 06: Protesters gather on the U.S. Capitol Building on January 06, 2021 in Washington, DC. Pro-Trump protesters entered the U.S. Capitol building after mass demonstrations in the nations capital during a joint session Congress to ratify President-elect Joe Bidens 306-232 Electoral College win over President Donald Trump.   Tasos Katopodis/Getty Images/AFP
Foto: AFP/TASOS KATOPODIS

2. Mengutuk Keras Kerusuhan

Para pengusaha Amerika Serikat mengutuk Trump. Menurut CEO NAM Jay Timmons apa yang dilakukan Trump berbahaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini bukan hukum dan ketertiban. Ini kekacauan. Ini aturan massa. Ini berbahaya. Ini hasutan dan harus diperlakukan seperti itu." katanya dikutip dari CNN.

Senada, CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon juga mengutuk kekerasan di Washington.

ADVERTISEMENT

"Para pemimpin terpilih kita memiliki tanggung jawab untuk menyerukan diakhirinya kekerasan, menerima hasil, dan, seperti demokrasi kita selama ratusan tahun, mendukung transisi kekuasaan secara damai. Sekarang adalah waktu untuk berkumpul bersama untuk memperkuat persatuan luar biasa kita," tambahnya.

3. Tentang Amandemen ke-25

Seperti dijelaskan USA Today, amandemen ke-25 Konstitusi AS menguraikan prosedur untuk menggulingkan Presiden AS dari jabatannya ketika Wakil Presiden AS dan mayoritas pejabat eksekutif presiden atau badan lain yang ditunjuk Kongres AS dalam mengambil langkah-langkah untuk menetapkan Panglima Tertinggi tidak mampu menjabat.

Amandemen ke-25 akan diaktifkan saat Wakil Presiden AS dan mayoritas anggota Kabinet menetapkan Presiden AS tidak dapat 'menjalankan kekuasaan dan tugas-tugas jabatannya'.

Jika Presiden membantah keputusan itu, dua pertiga anggota House of Representatives (DPR) dan Senat harus melakukan voting untuk menempatkan Wakil Presiden sebagai pelaksana tugas (Plt) Presiden AS.


(toy/eds)

Hide Ads