Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno baru saja menemui Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (11/1/2021). Ada beberapa isu yang dibahas Sandiaga dengan Sri Mulyani dalam pertemuan tertutup tersebut.
Salah satunya adalah soal dana hibah atau bantuan buat para pelaku di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Berkaitan dengan peruntukan anggaran hibah di 2021 dan pinjaman lunak untuk pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif," ujar Sandiaga Uno usai pertemuan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana diketahui, usai Sandiaga Uno dilantik menjadi menteri, ia langsung menggelar kunjungan ke daerah-daerah tujuan pariwisata seperti mengunjungi Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam upaya membangkitkan dan mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Hasil dari kunjungan-kunjungan tersebut salah satunya terkait dana hibah tersebut. Hasil pengamatannya selama kunjungan-kunjungan dan rencana tersebutlah yang disampaikan Sandiaga kepada Sri Mulyani.
"Pertemuan dengan Ibu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk membahas topik tindak lanjut diskusi dengan masyarakat pariwisata ekonomi kreatif dan pemangku kepentingan masyarakat pelaku pariwisata, baik di tingkat daerah maupun pusat, hasil dari kunjungan kami dua minggu terakhir, bagaimana kita bisa membantu secara totalitas sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang menjadi mata pencaharian dan memberikan penghidupan bagi 30 juta lebih rakyat Indonesia," paparnya.
Dana hibah kemudian menjadi perlu sebab menurutnya, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi yang paling terdampak oleh pandemi COVID-19.
"Sektor paling terdampak oleh pandemi COVID-19, sektor Parekraf, melihat jumlah angka kunjungan pariwisata mancanegara yang turun secara signifikan sekitar 70-75% dan juga penurunan angka wisatawan nusantara," kata Sandiaga Uno.
Lanjut halaman berikutnya>>>
Meskipun dana hibah tahun 2020 belum tersalurkan secara optimal, namun menurutnya program dana hibah tetap perlu dilanjutkan di 2021 ini.
"Memang dari hibah pariwisata di 2020 ada sekitar 70% yang terserap. Sisanya, karena ada keterbatasan regulasi dan waktu belum bisa terserap dan harapan sektor Parekraf agar ini bisa juga dilanjutkan, diperluas, dan diperbanyak di tahun 2021 ini," sambungnya.
Selain membahas dana hibah pariwisata, Sandiaga dan Sri Mulyani juga membahas 5 destinasi super prioritas. Selain itu, Sandiaga juga meminta agar dana PEN Rp 1,6 triliun yang disalurkan ke kementeriannya bisa diprioritaskan atau berpihak kepada rakyat salah satunya disalurkan lewat dana hibah tadi.
Ia juga menyampaikan rencananya menjadikan pariwisata dalam negeri sebagai pariwisata yang berkelanjutan. Lalu memberi masukan agar pembiayaan sektor Parekraf tak melulu bergantung pada APBN, namun bisa terbuka juga pihak-pihak lainnya yang mendukung sektor pariwisata berbasis lingkungan hidup.
Selanjutnya, mendorong Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) agar lebih membantu ekonomi kreatif terutama yang di daerah. Terakhir, Sandiaga mengaku sudah mendapat lampu hijau dari Sri Mulyani agar bisa membuka komunikasi dengan lembaga pembiayaan yang berada di bawah naungan Kemenkeu yaitu PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) terkait kerja sama pembiayaan lainnya di sektor Parekraf tersebut.
"Ibu menteri keuangan juga memberikan lampu hijau untuk kita membuka komunikasi untuk pendanaan dari SMI maupun atau PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) yang ada dalam lingkup Kementerian Keuangan dan juga bentuk-bentuk kerja sama dalam pembiayaan yang lain," paparnya.
(fdl/fdl)